The Fact

3.1K 287 7
                                    

.

.

.

Minggu pagi yang cerah menyapa penduduk negeri ginseng, matahari sudah menunjukkan dirinya meski masih malu-malu. Udara dingin masih menyelimuti, hingga membuay orang-orang malas melakukan aktivitas diluar. Apalagi hari ini adalah hari Minggu, semua orang semakin malas keluar rumah karena aktivitas seminggu sebelumnya. Terkecuali keluarga Jeon, meski masih pukul tujuh tapi mereka sudah berkumpul bersama di meja makan.

Denting sendok dan sumpit beradu dengan mangkuk silih berganti terdengar memecah keheningan. Sejak acara sarapan dimulai, tak ada satupun dari mereka yang bicara. Tuan Jeon, Taehyung dan Jungkook tampak serius. Sesekali Jungkook bertukar pandang dengan ibunya, memainkan mata dan alisnya tanpa suara.

"Wae Kookie?,"Tanya sang ibu melihat Taehyung dan suaminya sangat serius makan sementara Jungkook hanya menggedikkan bahunya, tidak tahu.

"Ehem! Kau harus makan ini, yeobo. Kau sibuk sekali Minggu ini."Nyonya Jeon meletakkan daging di mangkuk nasi suaminya.

"Taehyung, kau juga harus makan daging yang banyak, kau masih kelihatan lemas, apa kau merasa tidak sehat?,"Taehyung mengalihkan matanya kepada ibunya.

"Anieyo, aku baik-baik saja, eomma."nafas panjang terdengar dari samping Taehyung. Itu Jungkook.

"Eomma, bagaimana kalau hari ini kita ke Lotte world?,"Jungkook mengucapkan keinginannya yang belum sempat terlaksana. Ucapannya membuat ketiga orang didekatnya itu menghentikan makan dan menatapnya.

"Ahh, ayolah. Bukankah kemarin sudah janji kalau ulang tahun hyeong akan di rayakan di sana."rengek Jungkook.

"Ulang tahunku sudah lewat, Kookie."jawab Taehyung, melanjutkan makannya.

"Hyeong kan ulang tahun di hari masuk sekolah, mana bisa kita pergi kesana."gerutu Jungkook. "Hari ini kita semua kan dirumah, ayolah Appa Eomma...kita kesana ne...heum..."rengek Jungkook lagi.

"Bagaimana, yeobo?,"tanya nyonya Jeon.

"Baiklah kita kesana hari ini."tuan Jeon memutuskan, yang disambut sorakan bahagia Jungkook.

"Em... sebenarnya...,"semua menatap Taehyung, khawatir dan takut Taehyung sakit lagi. Hei, kenapa mereka jadi berlebihan? "Aku sedang malas keluar."Taehyung membuat ketiga orang itu menghela nafas lega.

"Ahh, ayolah hyeong. kita kan mau merayakan ulang tahunmu. Tapi kenapa kau malah tidak ikut."ucap Jungkook cemberut.

"Kalau begitu, kalau uri Kookie bisa membujuk Taehyung, kita akan pergi setelah sarapan."ucap tuan Jeon yang seolah punya ide untuk membawa mereka keduanya.

Kedua anaknya tampak diam menatap ayah mereka, mencerna apa yang ayahnya maksud. Jungkook memikirkan apa yang harus ia lakukan, sementara Taehyung bingung 'kenapa harus Jungkook?', kurang lebih begitu pikir Taehyung. Pikirannya selalu tidak enak jika berhubungan dengan maknae Jeon.

"Hyeong,"panggil Jungkook.

'benarkan?,'batin Taehyung.

Taehyung menghela nafas menyiapkan mental sebelum menatap Jungkook. Kedua orang tua mereka hanya diam menikmati tontonan yang mereka buat sendiri. Entah kenapa Taehyung mengalihkan matanya, jantungnya tidak tenang melihat mata bulat bersinar milik jungkook.

"Hyeong,"panggil Jungkook lagi yang langsung membuatnya tertarik seperti magnet. Pelan tapi pasti, mata Jungkook digenangi air, membuat Taehyung mengerutkan keningnya. Berpikir.

"Chakkaman!,"Jungkook mengerjap polos mendengar interupsi Taehyung.

"Jangan gunakan jurus itu lagi, tidak akan mempan!,"Taehyung melipat tangannya di dada dan membuang tatapannya dari Jungkook.

Siblings ✔Where stories live. Discover now