☁️ two

1.8K 377 115
                                    


Pagi ini San bangun kesiangan dan berakhir telat ke sekolahnya. Untungnya hari ini dua jam pelajaran pertama kosong karena gurunya ada pelatihan, jadinya San aman deh.

Baru masuk kelas San langsung diledekin temen-temennya. Kirain ada apa ternyata di mejanya ada susu dan roti tuna beserta secarik kertas. San yakin seratus persen kalau ini pasti dari orang yang sama dengan si pengirim sticky notes itu.

"Makasih dulu lu sama gua gara-gara gua suruh ngecek loker lu jadi punya fans kan." Ujar Mingi.

"Dari siapa sih? Dia ngasih tau namanya gak?" Tanya Wooyoung ikut penasaran.

"Nggak tau." Jawab San kemudian perlahan membaca suratnya.

"Lagi-lagi aku nulisnya buat Choi San dan bukan yang lain, bosen ah, besok-besok mau nulis buat Yunho aja boleh nggak? HEHEHEHEHE BERCANDAAAA aku tetep setia sama Choi San pokoknya!

"Yunho ada yang mau nulis buat lu nih," ujar San lalu kembali membaca kelanjutan suratnya tanpa mempedulikan reaksi Yunho yang ????????? bingung.

Aku gak tau sih kamu sukanya apa, tapi siapa sih yang gak suka susu coklat, sama roti tuna? Yang pasti sih bukan aku! Semoga bukan kamu juga ya? Iyain dulu biar aku gak kayak ngomong sendiri.

"Iyaaaaa" ucap San beneran bersuara, temen-temennya langsung nengok.

San, terima kasih, ya? Terima kasih karena telah menjadi Choi San. Choi San yang peduli sama orang lain, Choi San yang secara gak langsung ngingetin aku kalau meskipun aku sakit hati, aku gak harus nyakitin orang lain.

Dunia beruntung banget punya kamu, seberuntung aku yang masih diizinkan menulis ini untuk kamu.

AKU MALU BANGET HABIS NULIS ITU. Maaf aku gak punya penutup, habisnya aku malu. Dadah!"


"Dunia beruntung banget punya kamu, seberuntung aku yang masih diizinkan menulis ini untuk kamu CIELAAAAH PUITIS BENER KEK DILAN." Ledek Wooyoung yang tadi iseng ngintip isi suratnya.

"Manis, kan?"

STICKY NOTES | choi sanWhere stories live. Discover now