Episode 1 : Segelas Susu

6K 718 113
                                    

Rasanya tuh capek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasanya tuh capek. Pengennya rebahan aja kalau tidak ingat malu. Padahal masih di dalam lift, masih banyak orang juga, tapi sumpah tenaga Jungkook kayak baru di serap sama Dementor. Sudah lewat dari magrib, hampir isya saat dia sampai di depan pintu apartemen. Langsung memasukan password, sudah hampir ngeglosor di lantai kalau tidak tiba-tiba denger suara ribut di dapur. Jadi langkahnya dia paksakan lagi menuju dapur.

"Lho, Abang." Sebenarnya terkejut, tapi karena capek banget malah kesannya malah kayak nyapa. Di dapur ada abangnya yang sedang masak. Lengkap pake clemek, juga beberapa menu yang udah rapi di atas meja. Kayak mimpi, deh. Soalnya Taehyung lebih sering pulang di atas jam dua belas malam. Artis mah banyak acara.

"Kenapa baru pulang?" Menaruh piring terakhir di aats meja, terus membuka clemek untuk kemudian di taruh asal. "Udah mau Isya, terus itu muka kenapa kusut banget?"

Pundak Jungkook merosot. "Abang bisa satu-satu nggak nanyanya? Capek, pengen rebahan." Membawa kepalanya buat tiduran di meja.

"Eh, kok malah tiduran di meja. Mandi dulu, bau asep Bus tau!" Mencoba menarik Jungkook untuk bangun. Tapi nihil sama sekali. Taehyung jadi menghela napas, merasa agak kasian soalnya Jungkook keliatan kayak capek banget. Lalu dia berakhir ngelus rambut adeknya lembut. "Bangun dulu, mandi. Abis itu terserah mau tidur atau rebahan, deh."

"Tapi laper. Belum makan dari siang."

Taehyung menahan napas. Menatap wajah melas adiknya sebelum kemudian ikut ambil duduk dengan hembusan napas yang ketara kesal. Menyibak rambut lepek sosok di depannha sambil pasang ekspresi pasrah. "Abang udah chat buat ngingetin makan. Di baca aja enggak. Bisa nggak sih sekali-kali sempetin baca chat Abang? Nggak buang tenaga juga, kan? Terus sekarang ngeluh laper belum makan. Abang nggak suka kamu telat makan. Ini magh kamu kalo kumat mau di apain lagi? Mau di rawat lagi kayak Minggu lalu? Bisa nggak sih sekali-kali nggak bikin Abang khawatir? Abang--"

"Astagfirullah, Abang! Itu nasehatin atau baca teks undang-undang dasar, sih?! Panjang, Bang! Laper, capek, pengen tidur, pengen mandi, pengen makan, ngerti nggak, sih!" Jungkook melepas paksa jemari Taehyung yang tadi masih elus-elus rambutnya. Kesel banget. Oke ngomongnya alus tapi panjangnya kayak rel kereta api Jakarta-Bangdung. "Aku nggak bales karena aku sibuk. Temen-temen aku nggak becus ngurus acara, jadi aku yang turun tangan. Emangnya aku mau kayak gini? Kelaperan, pulang malem, bau Bus udah kayak gembel gini?!"

"Kamu ngomongnya juga panjang, Jungkook." Si Abang menarik napas sabar.

Jungkook merengut tak suka. "Abisnya abang bikin kesel."

Mengalah. Si Abang berusaha mengalah. Jungkook dalam mode kesel seperti ini bukanlah tandingannya. Jadi dia mencoba mengerti, kembali membawa jemarinya buat ngasih usapan lembut. "Lain kali kalau pulang malem chat Abang, ya. Kalau Abang sempet, kan bisa jemput. Atau kalau enggak biar Bang Jimin yang jemput. Padahal tadi Abang juga chat, loh nawarin Jemputan ke kamu."

CAKEP |VKOOKWhere stories live. Discover now