Reuni

874 98 165
                                    

JIKA SUKA VOTMET YA 🌟


Rizky membenarkan tatanan rambutnya ia menunggu Adel yang sedang bersiap menghadiri acara reuni sekaligus tunangan Bella. Kepalanya mendonggak sedikit memandang langit malam ditemani bintang.

Lain halnya di ambang pintu Adel menatap Rizky yang belum menyadari bahwa ia telah rapi. Netra khas itu lebih tertarik pada kedua tangan Rizky yang terkepal. Langkah pelannya mendekat hingga berada di samping cowok itu membuat Adel sadar ada sesuatu yang di sembunyikan.

Kedua tangannya mengusap pelan tangan Rizky di balik jas hitam formalnya walaupun hanya beberapa detik karena tiba-tiba Rizky menyentak tangannya.

"Ah, maaf. Lo bikin gue jantungan."

"Kak Iki ada masalah?" tanyanya. Adel memandang intens wajah yang selalu ia cap sebagai calon suami masa depannya itu. Rizky tersenyum tipis ia menggeleng. Pandangannya balas menatap Adel dari atas sampai bawah dress selutut warna merah maroon melekat di tubuh Adel sangat cocok gadis itu lebih terlihat feminin.

Jangan salahkan Rizky jika ia memang tidak terlalu suka Adel bergaul dengan Safira itu semua ada alasannya. Safira itu gadis tomboy lebih mirip preman yang nyasar.

"Kenapa lo bawa jaket?"

"Nggak papa. Bukannya ada yang bilang bawa payung sebelum hujan kalo aku bawa jaket sebelum kedinginan," sahut Adel asal.

Rizky terkekeh geli ia merebut jaket hitam yang dipeluk Adel lalu mengikatkannya ke pinggang Adel. Tak membiarkan kesempatan berbicara Rizky berucap cepat, "kita ke acara Bella harus pakai motor."

"Terus?"

"Jadi gue pilih lo sakit daripada ada mata nakal yang liatin wajah jelek lo." Rizky menyahut pedas ia melangkah duluan. Lain dibibir lain pula di hati ia tidak ingin Adel terbang karena dirinya memuji. Faktanya Rizky mengakui bahwa sekarang Adel cantik.

Sembari cemberut Adel mengikuti langkah lebar Rizky. Entah di mana kendaraan cowok itu sampai dirinya harus berjalan kaki.

"Makanya lo banyak olahraga. Masa malam keringetan," cibir Rizky.

"Eh, malah ngatain! Seharusnya bersyukur karena aku mau nemenin Kak Rizky ke acara tunangan Kak Bella mantan matre," jawab Adel ketus.

Rizky memutar bola matanya. Setelah menaiki motor ninjanya ia membantu Adel untuk naik memberikan uluran tangan. Seperti biasa Adel banyak bicara sepanjang perjalanan tidak pernah berhenti mengoceh sebelum mulut itu benar-benar lelah.

Lima belas menit kemudian.

Memasuki pekarangan rumah elit itu semakin dalam keduanya yakin lebih banyak tamu. Dari luar saja ada beberapa orang yang masih terlihat memakirkan kendaraan pribadi.

"Kak Rizky gak nangis, kan? Liatin mantan udah mau naik pelaminan," bisik Adel.

Tau tatapan itu menghunus tajam ke arahnya Adel cekikikan. Ia mempercepat langkahnya membalas perbuatan Rizky dari tempatnya Adel melihat ada dua orang kini tengah melambaikan tangan semangat.

"Hai, Kakak ganteng!" sapa Adel pada Satria dan Ari. Pakaian mereka berdua terlihat formal dan hampir sama.

"Ini serius, kan, Adelia Sayana." Satria mendesis meletakkan kedua tangannya ke bahu Adel, netranya memandang Adel penuh kagum. "Lo makin cantik kalo pakai make up."

"Ah, seharusnya Kak Rizky yang muji aku kaya gitu bukan malah orang gak waras," gumam Adel berdecak. Tidak peduli ada Rizky di sampingnya menyindir terang-terangan itu yang terbaik.

"Bodo amat!" tutur Rizky penuh penekanan. Ia balik menghadap Ari yang kedua tangannya membawa dua piring sekaligus berisi kue. "Gue mau bicara sama lo. Ini rahasia," sambungnya. Detik berikutnya Rizky mendorong-dorong tubuh cowok itu menjauh.

Rizky dan Adelia [END]Where stories live. Discover now