Family

716 90 216
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA 🌟 HAPPY READING ❤

Ingatan itu masih membekas entahlah untuknya terlalu sulit melupakan atau mungkin sekarang Arka memilih ego yang tinggi daripada harus memulai. Jujur, ia tidak bisa menerima Rizky berada di sini sekarang.

"Ngapain lo ke rumah gue? Bawa koper segala lagi," tanyanya sewot.

Rizky sudah duduk di sofa tunggal sembari memakan keripik kentang menoleh dan mendapati wajah Arka sudah memasang tampang tak bersahabat.

"Kayaknya gue bakal nginap di rumah ini." Rizky tersenyum manis tetap santai. "Papa bilang dia mau maafin gue kalo misalnya gue tidur, makan dan seterusnya ka---"

"NGGAK BISA!" Arka memotong cepat berdiri dari duduknya. Ia balas menyorot Rizky tak kalah tajam. Sampai kapan drama ini berakhir, Rizky pun tidak tau.

"Apanya? Jelas, rumah yang gue pijak sekarang bukan rumah lo."

Arka menelan kata-katanya.

"Lo bersikap karena takut gue bakal ambil bini lo, tenang aja itu gak bakal terjadi.... " Rizky menjeda ucapannya ia kembali berucap pelan seolah berbisik, "karena sekarang Adel lebih penting dari segalanya."

Arka tersenyum mengejek. Gadis itu ternyata mampu membuat mantan sohibnya kini terlihat berbeda bukan lagi Rizky yang ia kenal dengan raut wajah dingin, sekali berbicara mampu membuat orang sakit hati.

"Aku bisa bayangin kalo misalnya Lia ada di sini. Pasti dia bakal bahagia."

Keduanya tersentak kaget, bersamaan memutar pandang ke arah suara. Nayang berdiri di sana. Rizky yakin tak yakin apa Nayang akan mengizinkannya jika tinggal di rumah ini sekarang.

"Ardan mana?"

"Udah tidur." Nayang duduk di sebelah Arka, ia menarik sudut bibirnya saat tatapannya bertemu Rizky, "boleh kok. Tapi seperti biasa kamu harus sabar berhadapan dengan Mas Arka."

Cowok itu berkedip antara percaya dan tidak apa yang dikatakan Nayang namun dilihat dari sudut manapun tetap ada ketulusan. Rizky menelan ludah mencoba bersikap biasa kemudian ia mengangguk.

"Berapa hari kamu gak tidur?"

"Keliatan banget ya?" Rizky bertanya kikuk, entah sudah berapa kali ia mendengar hal yang sama. Lingkaran hitam di bawah matanya terlihat memang sangat jelas jika dilihat dari jarak dekat.

"Lebih mirip gembel," tutur Arka terbahak. Ia menarik tubuh Nayang membawanya ke dalam dekapan. "Romantis, kan. Kita berdua?"

Rizky memutar bola matanya. Berapa kalipun Arka bersikap pamer tentu tak akan pernah berpengaruh. Jika dulu ia pernah cemburu sori sekarang sudah hilang.

Nayang mendengus kuat atas tindakan Arka. Sudah punya anak masih tetap manja. Ia mencoba menjauh dari tubuh sang suami namun dirinya justru dipeluk lebih erat.

"Aku nggak tau harus bilang apa, tapi kamu jangan pernah merasa bersalah atau sebaliknya fakta kita itu saudara gak pernah buat aku nyesel." Nayang pasrah saja lebih baik ia bicara pada Rizky.

"Hah?"

"Intinya kamu boleh numpang di sini, mau selamanya juga boleh," jawab Nayang mantap tanpa menatap Arka ia sudah yakin jika sang suami kini melotot marah.

"BESOKNYA YANGG KAMU UDAH DAPAT SURAT CERE!" teriak Arka sambil melepaskan pelukannya membuat Nayang hampir jatuh. Spontan Rizky melindungi kening sang saudara dari meja di depannya.

Nayang menghembuskan napasnya ia sudah lelah. Sampai kapan Drama king ini usai. Jangan salahkan Nayang yang memang dulu sulit memaafkan Rizky karena Arka selalu jadi api.

Rizky dan Adelia [END]Where stories live. Discover now