•Bab-20

399 19 2
                                    

"PERTAMA gue enggak mau yang ngajak damai duluan,kedua.." jedanya menyeruput jus jambunya.

"Lo harus jadi pacar gue."

Latnan tersentak.

"Lo gila?!" oktaf suara Latnan mulai meninggi.

"Gue waras." jawab santai Lexa.

"Lo inget?!!" tanya Latnan sambil berdiri.

"Dulu gue suka sama lo,lo tolak gitu aja! Sekarang gue udah enggak suka sama lo Rossie!!" bentak Latnan menyebut Rossie,itu bertanda bahwa Latnan sangat marah.

"Show keputusan ada ditangan lo."

"Bener bener bangsat lo Lexa!" ucapnya sambil melangkah pergi dari kafe.

"Shit!!shit!" umpat Latnan yang terus mengas motor ninjanya diatas kecepatan rata rata.

Latnan tidak akan pernah sudi menginjak tempat yang terlarang, jika ada masalah ia selalu mampir ke tempat Dika dan Dika akan mengundang yang lainnya.

"Dik!" panggil Latnan mengetuk pintu rumah kayu itu.

Pintu terbuka terlihat Dika yang sedang menguyah nasi, ini jadwal makan malam.

"Nan ayo masuk. Gue langsung invite yang lain yah."

Latnan hanya mengangguk lalu menyalakan ps dan menyodorkan kepada Dika.

Mereka terlarut kedalam game tersebut.

"Bi bukain dong." perintah Dika lembut.

"Iya den." balas mbok Ratna.

"Eh mbok!" samar samar terdengar suara Ardan.

"Iya den Ardan, den Dika sama den Latnan ada di dalam." ucap mbok Ratna.

"Saya enggak disapa mbok?!" ucap Hafidz iri.

"Eh iya abang Hafidz." ucap mbok Ratna malu malu.

Dua kawan itu masuk kedalam rumah yang bernuansa cat kayu minimalis itu dan duduk di sofa yang lebar.

"Hey!! Kau yang ada disana! Yang ada disini s—"

Hafidz membekap mulut toa Ardan lalu ia tepis kasar.

"Sakit bwang!" ringisnya karena kepentok sisi sofa.

"DERITA LO!" kompak Dika, Hafidz dan Latnan.

"Cih elah." ucapnya sambil melangkah pergi menuju surga dunia yaitu kulkas sang raja Dika.

"Waw!" terdengar teriakkan Ardan dan suara gaduh dari dapur.

Dika melempar sticknya kearah Hafidz, "Maenin dulu, gue mau ngecek tuh tikus kampung."

Dika melangkah kearah dapur dan melihat Ardan yang menyusun sebagian makanannya ditaruh di nampan.

Ardan berbalik dan melihat Dika, dan menyengir kuda.

"Telor elang
Dimasukin hot dong
Eh Abang
Minta makanannya dong"

"Enggak nyambung jir." balas Dika ia membuka kulkasnya dan menyambar teh pucuk kesukaannya dan meneguknya setengah.

Ardan duduk di sofa lalu ia sibuk men-stalk cewek-cewek cantik lewat wifi Dika. Segala aja si Ardan mah.

"Gue mau pmr paskibra baikkan." ucap Latnan memulai bercerita.

Otomatis Hafidz langsung meletakkan stick psnya dan mendengarkan Latnan dengan seksama.

"Tapi ada syaratnya dari Lexa."

"WHAT?!!" heboh Hafidz melotot. "LEXA?! LEXA MANTAN GUE?!" tanyanya nyolot.

"IYE!!" jawab Dika dan Ardan, Ardan juga menunda dulu stalking cewek cantik demi abwang Latnan.

"Gue disuruh pacaran sama dia gue harus terima apa enggak?"

Semuanya diam tidak ada komentar karena semuanya bingung, percayakah perasaan Hafidz sedikit tergores.

"Keputusan ada di lo Nan." ucap Hafidz.

"Keputusan ada di lo." ucap Lexa santai.

TBC!!

!!!!!!!!!!!!!!!!!VOTED!!!!!!!!!!!!!!!!!

PMR PASKIBRAWhere stories live. Discover now