(*•*)
"Mencintaimu diam-diam, mendoakanmu setiap hari dan menjagamu dari jauh."
~Love in silenceSetelah menempuh perjalanan yang lumayan menguras waktu, akhirnya keduanya kini telah sampai di depan rumah.
"Makasih ya, Kak," ucapnya pada kakaknya dengan nada yang dibuat seimut mungkin.
Raden Yudhistira atau sering dipanggil Yudhis. Lelaki berparas tampan dengan tatapan mata tajam nan datar, ditambah dengan alis yang tebal membuatnya semakin terlihat sempurna. Yah, lelaki itu adalah kakak Syeila.
"Iyah sama-sama, Dek," balas Yudhis seraya mengacak rambut adeknya gemas.
"Kakak kebiasaan, deh!! Rambut aku kan jadi berantakan," ujarnya pura-pura merajuk.
"Soalnya Kakak tuh gemes banget sama kamu," balas Yudhis serasa menoel pipi Syeila.
"Makanya cari pacar, Kak. Masa cowok seganteng Kakak enggak laku. Atau jangan jangan kakak ... begitu, ya?" ucap Syeila seraya berlari meninggalkan Yudhis yang bersiap untuk menerkam adik cerewetnya itu.
----
Aku tak tahu sampai kapan
rasa ini terus tumbuh di dalam dada
rasa yang begitu bergemuruh
rasa yang begitu indah
yang membuatku
selalu tersenyum sendiri
memeluk sepi
setiap malamBayangmu,
selalu hadir
saat hari beranjak gelapBersama dengan rindu
yang datang menyergap
bagai hawa dingin kala subuhKepadamu dambaan hati
cinta ini adalah cinta yang sepi
cinta yang bisu
yang tak sanggup kusampaikan kepadamuEntah
sampai
kapanF.A
Syeila menutup kembali buku diary biru miliknya dan meletakkan kembali di meja. Ia menutup matanya seraya menikmati semburat merah dari ufuk barat, merasakan hembusan angin sore yang menyapu wajahnya.
Saat matanya terbuka sempurna, ia langsung dikagetkan dengan kehadiran Yudhis. Kakak lelakinya itu sedang asyik membaca puisi yang baru ia tulis tadi.
Matanya terbelalak saat menyadari bahwa ia tadi menulis inisial nama most wanted sekolahnya. Ia segera menarik buku diary-nya, tapi ia kalah tenaga dengan kakak lelakinya itu.
"Kak, kembaliin buku diary aku," ucap Syeila memohon.
"Kakak belum selesai baca puisi kamu, Dek," jawab Yudhis sambil mengangkat tinggi-tinggi buku yang sedang ia pegang.
Syeila melompat lompat untuk meraih buku diary-nya itu. Dia menampilkan wajah seimut mungkin agar kakaknya itu mau memberikan bukunya.
Yudhis yang melihatnya pun tak fokus, akibat muka lugu dan memohon dari adik tunggalnya itu.
"Nihh," ucap Yudhis memberikan buku itu kepada adiknya. Syeila yang melihat akan hal itu langsung merebutnya dengan paksa dan segera memeluknya.
"F.A itu sapa dek?"
Duar!!!
"Mmm ... bukan siapa-siapa kok, Kak. Itu cuman iseng-iseng aja," balasnya gugup, pasalnya ia tidak ingin kakaknya tau. Bisa-bisa kakaknya itu akan menyidangnya dengan seribu pertanyaan tidak jelas yang membuatnya pusing tujuh keliling.
"Ohh, gitu. Kakak kira kamu lagi suka sama cowok," balas Yudhis menyelidik.
"Enggak, Kak. Syeila mau fokus belajar dulu," imbuh syeila dengan senyuman yang sangat lebar.
Yudhis lega mendengar penuturan adiknya itu. Kemudian dia mengacak rambut adik tunggalnya itu dengan gemas.
"Ya udah kalau gitu, Kakak ke kamar dulu," ucap Yudhis serasa meninggalkan kamar Syeila. Syeila hanya mengangguk patuh.
Setelah Yudhis menutup pintu kamarnya, Syeila baru bernafas lega. Soalnya kakaknya itu sangat over protektif kepadanya. Dia tidak akan rela jika ada yang menyakitinya, apalagi ada cowok yang menganggu. Pasti dia yang akan maju paling depan untuk melindunginya.
Kedua orang tua Syeila adalah pebisnis yang jarang ada di rumah. Orang tuanya akan pulang se-bulan sekali untuk melihat kondisi anak-anaknya. Jadi Syeila sudah menganggap Yudhis adalah orang tua keduanya.
Meskipun orang tuanya pebisnis, tetapi Syeila tetap rendah hati. Ia lebih suka naik sepeda saat akan ke sekolah dari pada harus diantar oleh supirnya. Macet, itulah alasan yang sering Syeila katakan ketika disuruh mamanya untuk diantar supir.
****
Assalamulaykum😊
Maaf yah kalau ceritanya itu gaje banget :(
Maaf juga kalau mungkin ada kata kata yang kurang dimengerti serta penggunaan huruf kapital atau tanda baca yang salah🙏
Jangan lupa vote + comen yah😁
Makasihh💕
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SHADOW [Tamat]
Teen FictionJUDUL AWAL LOVE IN SILENCE Hanya karena aku tak bisa mengungkapkan, Bukan berarti aku tak menyimpan perasaan yang dalam ~Syeila anastasya Mencintai dalam diam, siapa sih yang nggak pernah merasakan hal...