CHAPTER 19|| MASA LALU

693 98 13
                                    

~

"Terkadang hal yang benar menurut kita adalah hal yang salah menurut orang lain, begitupun sebaliknya."

~Love in silence

Setelah turun dari taksi, Syeila segera masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah turun dari taksi, Syeila segera masuk ke dalam rumah. Ia harus menelan kekecewaan karna lelaki yang ia cintai itu tidak ada kabar setelah kejadian tadi pagi.

Akhh, Febian memang pandai membuat hatinya terbang dan jatuh secara bersamaan. Syeila mengelengkan kepalanya pelan untuk menghilangkan segala pikiran negatifnya. Ia harus yakin dan percaya pada lelaki itu, mungkin Febian sedang ada urusan yang mengharuskannya pulang lebih dulu.

Syeila membuka pintu rumahnya yang langsung disambut oleh bunda kesayangannya.

"Selamat sore, Bun," ucapnya seraya meraih tangan Reina dan mengecupnya singkat.

"Selamat sore, Sayang."

"Bun, Syeila ganti baju dulu," balas Syeila, kemudian melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk menuju tempat favoritnya.

Syeila mengganti baju sekolahnya dengan kaos oblong kesukaannya, kemudian ia berjalan keluar kamar untuk membantu bundanya memasak. Langkahnya terhenti kala mendengar suara notifikasi dari handphone-nya. Ia melangkah menuju nakas tempat benda itu berada.

085567xxxxxx

La, aku tunggu di tempat favorit kita dulu

Read


Saat membaca pesan singkat itu, sontak membuat mata Syeila terbelalak. "Dia enggak mungkin datang lagi."

Syeila menggelengkan kepalanya seraya mengusap air matanya, yang entah sejak kapan telah membasahi pipinya. Ia mengenyahkan segala pemikirannya. Setelah menggores luka yang cukup dalam, kini lelaki itu kembali lagi?

Hancur sudah semua pertahanan Syeila, ia terduduk lemas memikirkan semua itu hatinya hancur kala mengingat cinta pertamanya pergi begitu saja. Meninggalkannya di saat ia berada di titik terendah dalam hidupnya. Dan kini setelah ia mendapatkan lelaki lain, orang itu datang kembali.

Cukup lama Syeila menangis. Mata sembab, hidung memerah, dan rambut yang sudah acak-acakan semakin membuatnya terlihat begitu kacau. Ia banyak berfikir apa yang akan terjadi setelah ini, tapi Syeila akui bahwa dirinya begitu merindukan sosok lelaki pelindungnya itu. Pikirannya kembali bergelayut ke masa-masa saat mereka masih bersama dulu.

Flashback

Seorang gadis kecil berbaju pink tengah menangis sendiri di bangku taman. Tangannya memegang sebuah balon yang sudah meletus karna ulah temannya. Matanya sembab, hidungnya memerah dan baju pink-nya yang kotor semakin membuat penampilannya begitu lusuh.

Gadis manis itu mendongakkan kepalanya ketika ia melihat ada seorang anak laki-laki yang membawa dua buah es krim. Tangisnya terhenti ketika anak itu memberikannya es krim, senyumnya merekah ketika ia melihat es krim favoritnya.

Tangannya langsung terulur menerima es krim itu, tak segan-segan ia langsung melahap es krim coklat pemberian anak itu. Sedangkan anak laki-laki itu hanya tersenyum tipis melihat tingkah gadis kecil ini, yang menurutnya sangat lucu.

Mereka berdua duduk di bangku taman sambil memakan es krim kesukaan mereka masing-masing.

"Hai, namaku Vino," ucap anak itu setelah menghabiskan es krimnya.

"Namaku Syeila," balas gadis kecil itu seraya memamerkan senyum manisnya.

Setelah perkenalan itu, mereka berdua mulai bermain bersama. Tak ada yang berbeda dengan mereka, mereka bermain layaknya anak-anak. Tetapi seiring berjalannya waktu, perhatian Vino membuat Syeila nyaman, ia merasa terlindungi ketika berada di dekat Vino. Dan sejak saat itulah rasa cinta muncul di hati Syeila.


Namun saat Syeila merasakan betapa indahnya cinta, tiba-tiba Vino dan keluarganya pergi keluar kota. Mereka pindah rumah tampa sepengetahuan siapapun, bahkan Vino tak memberitahu tentang kepergiannya pada Syeila.

Kepergian Vino yang sangat mendadak itu membuat Syeila terpukul, ia terus menghubungi nomor Vino tapi hasilnya nihil. Semua nomor keluarga Vino tak ada yang bisa dihubungi. Sejak saat itulah Syeila berjanji, bahwa ia akan melupakan Vino untuk selama-lamanya.

Flashback off

Syeila menghembuskan nafasnya pelan, ia begitu merindukan lelaki itu. Lelaki yang dulu pernah menghiasi masa kecilnya, yang mengajarkannya arti kenyamanan. Yah, lelaki itu adalah Alvino Alatas, lelaki berparas tampan dengan gaya coolnya itu pernah membuat Syeila jatuh dan patah hati di waktu yang bersamaan.

Setelah mempertimbangkan konsekuensinya, akhirnya Syeila memutuskan untuk menemui sahabat sekaligus cinta pertamanya itu. Ia akan menuntut jawaban dari lelaki itu.

****

Wahh dikit lagi akan mulai konfliknya nih:v
Jadi tunggu terus kelanjutan kisah Syeila😊
Jangan lupa vote + komen juga, biar aku tambah semangat nulisnya😊
Makasih🙃💙

LOVE SHADOW [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang