Rule #10 "JOMO"

106 39 2
                                    

"Berbahagia atas kehilangan"



Di suatu ketika yang biasanya, kamu mengantri di sebuah ATM, kemudian seseorang bertubuh besar menyela antrianmu begitu saja, dan pada saat itu kamu hanya diam dan merelakannya.

Di suatu ketika yang biasanya, kamu berada di sebuah restaurant, namun makanan yang kamu pesan datang begitu lama dan tak sesuai yang kamu minta, kamu pun hanya diam dan membiarkannya.

Di suatu ketika yang biasanya, kamu berbaik hati ke seseorang, menyerahkan hampir sepenuh hatimu padanya, meluangkan waktu lebih banyak untuknya, menjadi tempat ketika dia berurai air mata. Kemudian saat dia kembali ceria, dia menghilang dari mu dan menghabiskan waktunya bersama orang lain. Dan pada saat itu kamu pun tetap hanya diam dan mengikhlaskanya.

.

Familiarkah kamu dengan situasi-situasi seperti itu?
Situasi dimana kita merasa 'kehilangan'. Ada begitu banyak alasan sebenarnya untuk mempertahankan atau meraihnya, namun entah mengapa, yang terjadi setelahnya hanya kamu ada disana untuk membiarkannya.

So, here we are. Kumpulan pendiam yang telah 'terbiasa' kehilangan banyak hal.
Sesederhana ada seseorang yang membawakan makanan di tempat kerja mu(btw itu adalah makanan kesukaan mu) dan kamu terlalu malu untuk beranjak dari kursimu lebih dulu dan memintanya, sementara rekan-rekanmu yang lain yang berada disana langsung menyerbunya dan hanya menyisakan potongan terakhir untukmu(karena mereka 'beranggapan' kamu hanya diam di kursi mu dan itu artinya kamu tidak terlalu tertarik dengan makanan ini). 
Tak jarang juga kata 'kuper' disematkan pada kita hanya karena kita menolak untuk pergi bersama ke suatu acara, entah konser musik atau festival lainnya.

Setiap kali lingkunganmu membahas sesuatu yang tidak kamu mengerti.
Setiap kali kamu di hadapkan pada hal baru yang sama sekali belum pernah kamu sentuh.
Setiap kali seseorang memintamu melakukan sesuatu yang bukan menjadi keahlianmu.
Setiap kali itu juga hadir perasaan bimbang dan takut, seolah-olah kamu hanya ingin menghilang dan tiba-tiba berada di kamar mu seorang diri saat itu juga, dadamu juga mungkin terasa sesak dan seperti ada yang hilang di antara organ dalam tubuhmu yang kamu sendiri tidak mengerti yang mana?

Bukankah itu sering terjadi?
Kita terbiasa kehilangan, terbiasa dilupakan, dan pada akhirnya meng'ikhlas'kan banyak hal, hanya karena kita terlalu 'sungkan' untuk mengatakannya.


Namun apa kamu benar-benar baik-baik saja dengan semua itu?
Apakah kamu benar-benar meng'ikhlas'kan nya?

Aku rasa tidak.
You're not fine, but that's okay.

Banyak dari kita yang masih merasakan kehilangan, penyesalan, amarah, tidak terima, dan sebuah perasaan yang umumnya kita sebut 'nyesek'. 

.

So here it is, the answer to all those things.
Let me introduce you;

JOMO(Joy of Missing Out) a.k.a Berbahagia atas kehilangan.

What is it  about?

Pada kenyataanya kita sebagai seorang pendiam memang akan kehilangan lebih banyak hal dibanding mereka yang secara personality lebih vocal. Itu terjadi karena kita jarang menyuarakan dan menuntut apa yang kita mau dan inginkan, kita lebih sering berpikir untuk merelakannya.
Karena apa?
Karena kita menganggap itu tidak terlalu penting dan tidak perlu terlalu dibesar-besarkan.
Karena kita merasa ber-reaksi terhadap sesuatu hanya akan memperumit keadaan dan itu melelahkan.
Dan yang terakhir karena secara tidak sadar, kita masih menganggap diri kita rendah dan tak pantas untuk sekedar mengeluh dan berharap mendapatkan sesuatu.

Dan untuk menanggapi semua keluh kesah atas berbagai peristiwa yang terjadi itulah, maka aku perkenalkan kepada kalian sebuah konsep hidup yang menarik dan kalian butuhkan.


JOMO
 adalah sebuah pandangan hidup, konsep berpikir, dan juga cara menyikapi sebuah keadaan dimana kamu diarahkan untuk 'melihat ke sebuah sisi' yang lebih menyenangkan dari sebuah peristiwa yang akan/telah di alami.

Masih ingatkah kalian tentang kisah se-ekor anjing bernama Kim?
Yaa Kim adalah anjing berjenis golden retriever milik seorang wanita asal negeri Taiwan.
Pada 13 januari 2020, majikannya mengunggah sebuah cerita tentang kekesalannya pada ajingnya tersebut karena telah mengoyak paspor miliknya itu hingga hancur, padahal saat itu dirinya sangat membutuhkan paspor itu karena hendak belibur bersama keluarganya ke Wuhan, China.
Dan karena hancurnya paspor miliknya maka rencana berlibur itupun dengan berat hati harus dibatalkan.
Namun selang beberapa hari si wanita itu kembai mengunggah sebuah postingan berisi;
"Apakah kalian ingat soal paspor? Jika diingat, anjing ini benar-benar melindungi saya. Setelah paspor saya terkoyak, ternyata negara tujuan saya dijangkiti virus mematikan."
Betapa beruntungnya si wanita itu karena pada akhirnya dia bisa terhindar dan selamat dari kepungan pandemi corono yang pada saat itu membuat pemerintah China terpaksa me-lockdown kota Wuhan.
Wanita itu pun menambahkan dalam postingannya yaitu;
"Berkatnya, aku jadi punya waktu reuni keluarga yang aman."

Pedoman untuk jadi PendiamWhere stories live. Discover now