2 | Tahun Ajaran Baru

2.3K 334 57
                                    


•TEENS•

Three closest bestfriends Becca and Becky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Three closest bestfriends Becca and Becky

***


"Di tahun ajaran baru ini, mungkin kalian masih terbawa euphoria liburan. Kalian jangan terlalu banyak santai dan main-main, apalagi untuk kelas tiga. Waktu kalian hanya tinggal beberapa bulan lagi di sini, banyak belajar, latihan soal, tentukan arah tujuan hidup kalian dari sekarang supaya gampang menentukan jurusan jika kalian ingin kuliah."

Becca menyipitkan matanya ketika Pak Dodi alias Pak Botak membawa mistar sambil mengarahkan sekitar 20 lebih murid untuk memasuki lapangan, dan berbaris di samping tiang bendera.

Ia menghela nafas, menemukan Becky yang sibuk menghalau sinar matahari menggunakan tangannya agar tidak selalu silau, wajahnya keruh kesal, paling benci dengan panas matahari.

Becca berdecak-decak dari tempatnya, belum lagi ia menemukan Damar juga turut serta padahal tadi ia memasuki gerbang bersama.

Mereka kumpulan siswa-siswi yang disegani oleh para murid Pancasila walau nama mereka tercatat di daftar khusus para guru. Terkenal bandel dan banyak ulah.

Tetapi para murid mengetahuinya sebagai Penyelamat Pancasila di luar sekolah. "Demen banget sih baris di samping tiang bendera." Kesalnya berbisik.

Lantas terdengar oleh Renjun di sampingnya, si ketua MPK. "Kembaran lo kalau belom di hukum sehari tuh gatel-gatel apa gimana?"

"Kudisan Jun."

Kepala sekolah yaitu Bapak Budiman yang terhormat menatap mereka satu persatu, lantas berhenti di satu siswi yang juga sedang menatapnya namun segera nyengir tak berdosa. Beberapa detik kemudian di pukul pelan sama temennya dan membuat ia menunduk.

Helaan nafas keluar begitu saja dan terdengar melalui mic. Memang bukan rahasia lagi kalau Kepala Sekolah memiliki keponakan perempuan, yaitu Kimi, yang berdiri dengan cengiran bodohnya tadi.

"Siswa-siswi yang berdiri di depan ini adalah mereka yang meremehkan bunyi bel, tidak mau upacara dan memilih nongkrong di warung depan. Saya lebih terkejut lagi ternyata diantara murid bermasalah ini, mereka yang sekarang sudah kelas tiga masih saja berulah."

Jery yang berdiri paling depan membuat wajahnya langsung terkena paparan sinar matahari, apalagi dengan tubuhnya yang tinggi. Matanya sampai menyipit-nyipit saking silaunya.

"Ganteng Jer, kayak bidadara turun dari surga ada cahaya ilahinya gitu." Ujar Chanu yang gabut.

"Mau di panggil kali Jer, udah waktunya. Bagus ada cahaya-cahaya biar kayak di jemput malaikat." Becky menambahkan.

"Eh elo mah enak, nggak usah diwawancara dulu sama malaikat." Tambah Damar mulai ikutan dari belakang.

"Naha kitu?" Jery mengernyit, masih saja merespon. "Kan auto melangkah ke nerakeuh."

TeensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang