4 | Undangan

1.8K 308 127
                                    


Sebelumnya makasih banyak yang udah follow tokoh tokoh Teens di Instagram:) kalian luar biasa.

Rules for the next Chapter : Comment 100. Sanggupkah?

Kalau belum 100 belum aku lanjut.

Ok! Enjoy❤

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Becca menulis catatan di papan tulis dengan khidmat, ia bahkan menyiapkan pulpen warna-warni untuk menghiasi catatannya, tak lupa stabilo warna-warni, juga sticky note dengan karakter Pororo.

Damar yang melihat itu hanya mendecak-decakkan mulutnya. Ia kembali menatap tanpa minat Umi Nel yang sedang menjelaskan materi Kimia di depan.

"Hoaaaam." Ia menguap lebar, tak sadar sampai seluruh murid di kelas itu langsung menoleh padanya dan tertawa.

"Damar, kamu kalau ngantuk cuci muka."

Untung Umi Nel guru yang baik. Damar hanya cengengesan pelan. "Nggak Mi, nanti kalau saya keluar kelas saya khilaf belok ke kantin."

Celetukannya kembali membuat tawa seisi kelas.

"Bek, bagi minum dong."

Becca segera menoleh sinis. "Minta minum mulu, makanya bawa dari rumah napa."

"Selama masih bisa minta kenapa harus bawa sendiri."

"Mati aja lo Mar." Becca mendesis kesal, namun tetap saja tangannya mengambil air minum dari tas dan menyerahkannya pada Damar.

Tak beda jauh dengan Damar, pemuda di kursi pojokan nampak asik sendiri dengan mimpinya. Seonho sudah collapse duluan.

"Buset udah berkelana ke alam barzah si bocil." Ujar Hangyul pada Moonbin.

"Bukan lagi Gyul, interview malaikat mah udah lolos dia."

"Venya! Pinjem catatan lo dong." Panggil Moonbin pada Venya yang duduk di samping Seonho.

"Apaan, bentar gue lagi nulis dulu."

"Poto doang bentar." Ngotot pemuda itu. Venya segera menoleh melayangkan tatapan tajamnya. "Lo ngerti bahasa manusia nggak sih? gue bilang bentar nulis dulu."

"Eh iya Ve buset galak amat langsung pake urat. Iya maap maap nulis aja dulu."

Hangyul malah ngakak di bangkunya. "Mampus lu."

"Si Becca aja nih nulisnya gece." Ujar pemuda itu lagi.

Moonbin mengangguk lantas memajukan tubuhnya ke depan. "Bek, minjem catatan bentar." Bisiknya pada Becca di depan.

TeensWhere stories live. Discover now