Budayakan vote sebelum baca ya gais!
Happy reading!!!*****
Krystal berdiri di balik jendela kamarnya sembari menatap langit yang mulai gelap. Setelah menemukan kunai tadi, rasanya Krystal menjadi sedikit khawatir. Ia tak bisa berhenti memikirkannya.
"Lebih baik kau istirahat, Krys! Kau pasti lelah," Ucap Myungsoo tiba-tiba. Ternyata pria itu sudah lama berada di kamar Krystal.
"Aku baik-baik saja!" Sanggah Krystal.
Myungsoo terdiam sesaat menatap sang adik yang kini kembali menghadap ke jendela. Ia menghembuskan nafasnya berat.
"Apa menurutmu melakukan penyerang lebih dulu adalah pilihan terbaik? Jika tidak kau masih bisa berubah pikiran dan mengatakannya pada Arcel,"
Krystal tertegun mendengar pertanyaan Myungsoo. Hal itu membuatnya teringat pada Kai dan Sehun.
"Aku tidak tahu," Jawab Krystal lemah tanpa membalikan badannya. "Bagaimana menurutmu?"
"Menurutku?" Myungsoo bingung saat pertanyaan itu di kembalikan padanya. "Yaa, mungkin rencana ini bisa melindungi seluruh penghuni Winston. Tapi aku tidak bisa memastikan bahwa mereka akan tetap aman,"
Krystal termenung sesaat. "Kau benar.. kupikir sekarang aku mengerti kenapa Kai dan Sehun sangat marah,"
"Kau masih memikirkan mereka?" Myungsoo masih tetap bertanya meskipun jawabannya sudah jelas.
Krystal menunduk. Ia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa bersikap tegas dan bijak. Krystal pikir ia terlalu terpaku pada satu hal, yaitu melindungi seluruh penghuni Winston, dan karena itu ia tak melihat hal penting lainnya.
"Sudahlah, kau harus istirahat!" Ucap Myungsoo mengakhiri pembicaraan mereka.
*****
Saat jam menunjukan pukul 4 pagi, Krystal kembali terbangun dengan perasaan tak tentu. Ia baru saja memimpikan generasi pertama. Dan dalam mimpinya, pria berjubah merah itu hanya berkata 'Malam ini dan bukit Mortem'.Ketukan keras di pintunya membuat Krystal terkejut. Myungsoo juga langsung terbangun saat mendengarnya. Pria itu segera mendekati Krystal, berjaga jika saja kejadian saat adiknya mendapat serangan kembali terulang.
"Itu Jaehyun!" Ucap Krystal tiba-tiba. Tanpa pikir panjang ia pun melewati Myungsoo dan membuka pintunya.
Dan ternyata benar, itu adalah Jaehyun. Raut wajahnya terlihat tak baik.
"Kau memimpikannya?" Tanya pria itu.
Dan Krystal langsung menyadari arah pertanyaannya. Jantungnya berdetak lebih cepat seketika. Ia pun mengangguk.
"Apa? Apa yang kalian mimpikan?" Tanya Myungsoo.
"Dia akan datang malam ini!"
*****
Semua kegiatan di istana kementrian langsung dihentikan atas perintah Arcel. Kini semuanya fokus mempersiapkan segala hal menyangkut peperangan."Saudara-saudariku.. hari yang telah kita tunggu telah tiba. Hari dimana kita akan pertaruhkan nyawa kita demi Winston dan seluruh penghuninya.." Arcel mulai bersuara.
Pria tua itu memang sengaja mengumpulkan seluruh anggota kementrian di kastil utama sebelum melaksanakan rencananya. Mereka memang akan segera pergi ke dimensi generasi pertama untuk lebih dulu menyerang mereka.
"Kita akan melawan generasi pertama dan para pengikutnya tanpa rasa takut! Aku percaya kita semua bisa melakukannya.. karena hidup mati kita hanya untuk Winston. Mari berjuang bersama-sama!"
YOU ARE READING
IMMORTAL
FantasyKehidupan Krystal yang awalnya berjalan normal mendadak berubah sejak 4 bulan menjelang ulang tahun ke-17 nya. Ia tiba-tiba memiliki beberapa kemampuan aneh diluar akal sehat manusia. Tapi ternyata hal itu adalah awal dari perjalanan hidup Krystal...