“Benarkah, Jaemin?! Kau dan Jeno... kencan?!” Manik Chenle membulat. Ia nyaris akan memekik apabila tidak mengingat mereka sedang di dalam kelas.
Jaemin mengangguk bersemangat. “Kemarin, setelah mengantarku pulang, ia mengajakku berkencan.” Manik pemuda itu bersinar.
Renjun tahu, Jaemin sedang sangat jatuh cinta, tenggelam dalam danau euforia. Semua orang yang melihat kilap manik Jaemin pun pasti menyadarinya.
“Jadi hari ini kalian akan berkencan?” Ujar Chenle kelewat antusias.
Jaemin mengangguk senang. “Kami akan bermain di taman hiburan sore ini. Aku harap aku tidak melakukan sesuatu yang memalukan,” imbuh Jaemin seraya terkikik geli.
Dan meski Renjun sudah menduga hari ini cepat atau lambat akan datang, pemuda manis itu tetap merasa dadanya menyempit. Hatinya nyeri bukan main.
“Benar kan, Renjun-ah?” tanya Jaemin pada Renjun.
Renjun tersenyum kecil, lalu mengangguk.
Ia harap, tidak ada yang menangkap kilap air mata yang menggenangi matanya, nyaris meluncur keluar.
***
Chap depan adalah akhir buku ini. Tapi setelah itu ada buku kedua.
Apakah kalian tertarik.
YOU ARE READING
Sepucuk Surat Yang Tak Pernah Dikirim [Jeno x Renjun]
FanfictionRenjun & Jaemin, Dua nama beda cerita, Satu cinta dengan tuju yang sama. Jeno. warn!semi short story. perchapter berisi kurang lebih seribu kata.