III

105 6 0
                                    









                 —'Remembrance














" Hai teman-teman namaku Meira panggil saja Rara ,salam kenal, aku pindah sekolah dan telat masuk sekolah sejak aku berumur 5 tahun, mohon bantuannya."







Gadis itu duduk disebelah meja yang terdapat gadis tertidur juga.

"Hai, rara namaku, kau?"

Lalu perempuan itu bangun dan menatap rara jengah karena membangunkan dirinya dari tidur terbaiknya.

"HyunA."

"Aah, nama yang bagus"

"Ya"











Jam istirahat pun telah tiba seperti ajal.g Yang lain malah ngerubungi meja nya Meira.

"Eh! Bagus kamu duduk dekatku aja deh"

"Hai, temenan yuk"

"Kau umur berapa Ra?"

"Kau cantik sekali"


"Hehe iya, memangnya ada apa?, iya ayo temenan, aku lahir 1991  umurku 14 tahun, lebih tua dari kalian 1 tahun hehe, makasih" kataku menjawab jawaban mereka 1-1






Tak ayal, gadis yang menanyakanku tadi mengambil tasku dan menarik tanganku agar aku duduk disampingnya.





"Ada a-"






"Ssst kekantin aja kita"

Aku mengganguk mengiyakan ucapannya, tidak ada buruknya pikirku.






"Mau pesen apa Ra?"

"Sini enaknya apa? Eh aku blum tau namamu loh daritadi"keluhku

"Oh hahhaha aku Sunmi"

"Bakso disini enak ra, pesen deh pasti klepek klepek"






"Mau dong hehehe , ini uitnya "kataku sok lucu







Tak lama kemudian gadis berambut hitam panjang itu datang ke mejaku membawa 2 mangkok sup bakso yang kuyakini 1 Milikku dan 1 lagi miliknya.





Kami makan tanpa ada suara, hingga satu suara menginterupsi tak lain Sunmi sendiri

"Kau tahu kenapa aku menyuruhmu jangan duduk disitu tadi?"





Aku menggeleng.

"Emangnya kenapa?"







"D-dia anak berandalan! Jangan deket-deket deh bagusan! Karena ayahnya kepala sekolah jadi suka sukanya saja!"

"Huh mengesalkan sekali"


Aku hanya menatap sunmi bingung

"Mi, emangnya dia pernah jahat samamu?"

"Bukan hanya jahat samaku, kau tahu? Guru pun sama!

Ah aku lupa, dia bahkan memperlakukan ayahnya seperti babu"

Aku hanya mengulum senyum, dia ingin aku pindah dari bangku itu agar aku tidak menjadi jahat, setidaknya masih ada yang peduli padaku disekolah.
















                '  Remembrance











"Ma, pa rara pulang"

Keningku berkerut mendengar suara ricuh dari dapur,

"Apa apaan kau? Rara darah dagingmu, hanya berat badan hah? Kau membuang anakmu? Kau gila?"

"Ya! Ya emangnya kenapa? Andai saja waktu itu aku tidak hamil dia aku bisa menjadi model papan atas tidakkah kau ingat? Sekarang dia cacat kau tahu dia cacat, mas!"






"Diam kau!"






"Mah, pah jangan berantem"







"Rara.."lirih papa



"Heh! Kamu anak cacat! Dengerkan? Kamu itu anak cacat! Ga tahu terimakasih! Disekolahin tempat mahal! Dan sekarang cari muka! Walau kau dari perutku, aku tak sudi menggangap kau anakku! Jangan buat drama kamu ,seolah olah kamu yang benar saya yang salah! "





"Camkan itu anak sampah!"




Lalu mama pergi meninggalkanku bersama papa di dapur yang berantakan.




Mataku memanas, secacat itukah aku? Sehingga mama malu menggangap aku anaknya? Apa aku tidak pantas berdamping sebagai anaknya? Air mataku jatuh. Tak sanggup menahan berjuta pedang menggerogoti hatiku, sakit sekali.

Ucapan mama menamparku telak, dimana aku tidak pantas seperti anak lainnya karena aku cacat! Haruskah aku bilang kepada Tuhan? Kalau aku juga tidak mau menjadi cacat?










"Rara.."lirih papaku

Aku hanya menoleh, wajahku memerah, bahuku naik turun aku ingin memeluk papa, kenapa dunia begitu jahat?



"Jangan masukin hati ya nak, mama hanya emosi"









Aku hanya mengangguk.











Lagi-lagi aku bukanlah manusia yang tak tahu diuntung karena sudah dikasih makan dan dibesarkan.
Aku memaafkan perkataan mama yang menyakiti hatiku



























                    'Remembrance














" Paman Ohn, aku sangat-sangat ingin menjadi model, tolong kasih aku kesempatan kumohon"






"Badan dan tinggimu sesuai , namun apa kata dunia jika kau punya 3 anak tetapi menjadi model, aku tidak mau agensi entertainment ini menerima hujatan"




"Lalu aku harus bagaimana paman ohn?"






"Kasih saja anakmu ke panti asuhan, nanti kau kasih dia makan, atau mainan, nantinya dia akan lupa denganmu"

"Oh ya aku dengar dengar kau punya anak cacat kan?" Tanya paman ohn

Rasel sedikit mendelik tak suka ketika ada yg memanggil anaknya cacat,



"Dia bukan cacat! Hanya saja salah satu kakinya lebih panjang daripada kaki lainnya" kataku



"Tetap saja! Buang saja ke panti asuhan! Jika kau menjadi role model kau akan kaya raya, bahkan mungkin anakmu mengemis kepadamu lagi, kasih saja kebutuhannya di panti asuhan! 1 tahun lagi camkan ucapanku dia pasti lupa denganmu"kata ohn sadis










Rasel sedikit khawatir karena takut menelantarkan kamu di panti asuhan.
Dia sebenarnya sayang kepadamu.
Tapi rasa sayangnya kepadamu tertutup oleh materi yang akan dia dapatkan dan dia akan hidup bahagia.



Dia sedikit menimbang perkataan Ohn Xi , manager ent itu, lalu senyum miringnya muncul ketika pikiran dan hatinya menyetujui, kalau kamu harus ditelantarkan ke panti asuhan

























[]Bersambung



Ada yang bisa tebak?

Si rara mau diapain mamanya yah?











Yang bener aku doble update ddh🎐😆




























𝐑𝐄𝐌𝐄𝐌𝐁𝐑𝐀𝐍𝐂𝐄-𖡼 𖤣 𖥧 ⚘ ꔛ‬ ꕤWhere stories live. Discover now