II

267 14 2
                                    



















                     'Remambrance















Sinar matahari menelisik mataku, mengganguku yang sedang asik tertidur, aku mengerjapkan mataku agar dapat melihat lebih jelas.

Aku berada di ruangan bercat krem dan aroma vanilla yang kental di kamar ini , Pandanganku teralihkan oleh foto dan lilin-lilin yang dinyalakan di depan kasur tidurku.

Ku sipitkan mataku untuk melihat foto yang terpampang jelas disana.
Aku bingung karena fotoku ditaruh diatas lilin-lilin seperti orang yang sudah meninggal.

Lalu kualihkan pandanganku lagi tepatnya pada laki-laki didepan foto dan lilin-lilin tersusun rapi tersebut.

Laki-laki itu sedang berdoa, aku tau dari cara dia duduk dan melipat tangannya, detik berikutnya dia mengusap wajahnnya kasar, lalu matanya memerah, aku bingung, apakah dia gila? 










Dia berbalik kebelakang, tersenyum kepadaku, namun aku hanya menatapnya datar, karena aku tidak pernah mengenalnya sama sekali.
Aku bermimpi bahwa aku dan ibuku sedang berada di pantai. Itu saja. Tapi, tiba-tiba aku bangun dan mendapati laki-laki berdoa dan senyum kepadaku. Aneh? Pasti.








"Sudah bangun?"

Tak kujawab pertanyaannya, aku lebih tertarik melihat apa yang ada di kamar minimalis ini.

Aku ingin beranjak bangun dari kasurku, namun kuurungkan karena ketokan pintu.

Tok tok

Lalu nampaklah seorang gadis dengan lelaki yang kuyakini pacarnya, gadis itu mirip sekali denganku, hanya saja rambutnya yang pirang, membuat dia menjadi semakin kebarat-baratan

"Kakakk.." katanya sambil mengambil ancang ancang memelukku.

Kutepis tangannya karena menyentuh bahuku, kutatap dia tajam, karena berani menyentuhku. Aku masih tidak mau buka suara.

Aku melihat ketiga manusia dihadapanku menatapku bingung.

Laki-laki yang kuyakini pacar gadis itu pun tersenyum.






Ada apa ini?

Mengapa tersenyum?











"Selamat datang kembali Rara"

























                Remembrance'


































"Rara .."

Aku menatap lelaki ini bingung.

"Aku jaff, ingat?"

"Tidak, siapa kau?" Katamu







Lelaki itu meringis, lalu sedikit terkekeh

"Kau melupakanku lagi?"

"Aku suamimu ra,"

Aku terkejut dengan pernyataanya, sejak kapan aku menikah? Pacaran saja tidak pernah, jangankan pacaran pdkt saja jauh jauh sekali. Apalagi deket sama laki-laki, hahah mana mungkin...









"Kau bohong" ucapmu, menatap dia tajam.

"Aku benar, dan kau sekarang amnesia, kau saja tidak mengingatku benarkan?"



𝐑𝐄𝐌𝐄𝐌𝐁𝐑𝐀𝐍𝐂𝐄-𖡼 𖤣 𖥧 ⚘ ꔛ‬ ꕤTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang