01 - Sekertaris?

3.4K 192 12
                                    

Saluran televisi kini sedang menampilkan drama percintaan yang memabukan, adegan romantis dari kedua pemeran utamanya membuat siapa saja hanyut terbawa perasaan.

"Berapa usia mu sekarang Jeongyeon-na?" Ucap Jungrin, wanita berusia 51 tahun itu memecah keheningan diruang tamu.

Ibu dari Yoo Jeongyeon, seorang wanita pengangguran berusia 25 tahun itu menatap kearah putri sulungnya yang sedang asik terduduk diatas karpet, sambil memeluk toples kacang sangrai dan memakannya.

"Ahh! Bu bisakah berhenti basa-basi bertanya soal usia!? Karna ujung-ujungnya pasti mau menyuruhku untuk menikah, kan?!"

Jeongyeon mengikat surai pendeknya, kemudian naik ke atas sofa untuk terduduk disebelah sang ibu. Tangan kirinya masih memeluk toples kaca berisi kacang sangrai dipangkuannya, sedangkan netranya tetap fokus menonton adegan drama romantis itu.

"Hyuren-shi, teman sepersekolahan mu dulu itu sudah mengadakan resepsi pernikahannya dua minggu yang lalu. Sedangkan kamu? hanya lantung mencari pria tampan. Kau tahu tidak!? Nyonya Kim menyebalkan itu terus terusan mengolok-olok ku karna putri nya mendapat pria tampan dan mapan. -Apalagi kau sekarang masih menganggur." Jelas Jungrin, mendengus sebal kearah putrinya yang malah sibuk dengan drama yang sedang ia tonton.

Jeongyeon tersenyum malu, matanya yang masih menatap kearah layar televisi, tiba-tiba ditampilkan adegan ciuman erotis yang sangat romantis. Jungrin yang kesal karna sang anak tidak mendengarkannya, mengambil remot diatas meja untuk mematikan siaran Televisi itu.

"Kau ini mendengarkan ibu, tidak!?"

Jeongyeon mendelik sebal. "Aish, lebih baik ibu tenang saja, ya. Aku akan dapatkan pekerjaan, lalu membungkam mulut nyonya Kim dengan pencapaianku yang lebih jauh dari putrinya yang dia banggakan- itu, -Bagaimana?"

"Bukan seperti itu, tapi-"

Jeongyeon kini menutup rapat-rapat kedua telinganya, dia sudah tidak tahan melakukan konversasi tidak penting dengan ibunya ini. Perlahan ia bangkit dari atas sofa dan berjalan kearah tangga. kemudian langsung berlari naik untuk pergi masuk kedalam kamarnya. Meninggalkan Jungrin yang masih merasa frustasi dengan masalah, yang Jeongyeon sendiri tidak bisa pahami dimana letaknya.

"Dasar anak itu. Yaah, YOO JEONGYEON!"

***

"Mau kemana kamu pagi-pagi begini? Kenapa rapih sekali?" Tanya Jungkook, adik lelaki Jeongyeon yang sedang terduduk dimeja makan sembari sarapan pagi. Ia menggerinyit, menatap heran pada kakaknya yang terlihat cantik dengan setelan formal.

"Aku akan pergi mencari suami." Ucap Jeongyeon enteng, sambil duduk di sofa dan memakai kaus kakinya.

Jungkook berdecih, "Aku tidak yakin kau bisa mendapatkannya secepat itu." Ledeknya, membuat Jeongyeon menatap sang adik dengan senyuman miring.

"Lihat saja, ya! Jika aku mendapatkan seorang pria kaya, tidak akan kuberikan sedikitpun uangku untuk dirimu!"

Jeongyeon kini berjalan kearah meja makan. kemudian ia merebut sendok ditangan Jungkook, dan memakan sesuap sereal coklat pada mangkuk sang adik.

"Aku langsung berangkat, katakan pada ibu aku sudah sarapan." Ucap Jeongyeon dengan mulut penuh makanan, ia mengacak rambut adiknya lalu mengambil permen pada toples diatas meja makan.

Menyadari Jeongyeon yang akan pergi tanpa mengisi perutnya terlebih dahulu, membuat Jungrin marah saat berjalan keluar dari dapur.

"HEY BODOH, Kau mau melamar kerja, harus sarapan dulu!" teriak sang ibu. Namun Jeongyeon yang sudah terburu - burun hanya membalasnya dengan berteriak keras "AKU SUDAH SARAPAN!" dari luar rumah sambil berlari pergi.

MY SECRETARY YOO Where stories live. Discover now