14 - Mie Instan

805 114 8
                                    

Flashback,
8 tahun yang lalu.
Busan Arts School.

Saat ini seulgi hanya bisa mendengus sebal karna dia seharusnya memang tidak pernah datang ketempat terkutuk ini. Anak laki-laki disini memang seperti bajingan, menatap kearahnya seakan-akan ingin menelanjanginya. Sebelum kakinya melangkah jauh, ia mulai menarik napas dalam.

"Hey, coba lihat dia." Ucap salah satu anak lelaki dengan rambut yang memiliki poni miring yang agak panjang, Seungyoon namanya. Dia bersiul sambil menepukan tangan guna mengundang perhatian teman-temannya.

Semua orang yang berkumpul dikantin, dan pastinya didominasi oleh anak lelaki menengok kearah seulgi akibat ulah bisingnya.

"Bukanya dia yang sering pingsan, kan? Penyakitan?" Seru yang lainya, membuat Seulgi tersinggung hingga berlari pergi dari tempat itu.

Jimin yang baru saja datang dari toilet sekolah, tak sengaja mendengar teman-temannya meledek gadis itu saat ia terhenti dilorong kantin. Bahunya bahkan bertabrakan langsung dengan Seulgi, yang berjalan pergi sambil menyeka kasar air matanya.

Jimin mengamati langkah kaki seulgi yang mulai menjauh, perlahan dia berjalan mendekati tersangka yang membuat anak perempuan itu menangis.

"Bercanda kalian keterlaluan!" Serunya, membuat seungyoon melontarkan candaan sarkas.

"Waduh, dateng-dateng rese! Sensitif sekali kalau liat wanita dipermainkan sedikit, ingat ibumu yang sudah mati, ya?!"

Mendengar itu Jimin naik pitam, ia berjalan mendekat sambil berteriak marah. "Tolong jaga ucapanmu!"

"Sejak kapan Park Jimin jadi sok feminis?" Ucap Seungyoon, teman sekelasnya yang dikenal sebagai pentolan sekolah dengan segudang kasus yang telah ia perbuat. Anak lelaki itu mulai bangkit dari kursinya, lalu berdiri tegap dihadapan Jimin. Mata nyalangnya bertatapan langsung dengan anak lelaki itu. "Oh, Mungkin arwah ibunya masuk terus mengemis keadilan-" ucapnya enteng kemudian tertawa bersama teman-temannya.

Satu pukulan berhasil Jimin daratkan di rahang kiri anak sialan itu, Hubungan mereka memang kurang dekat, karna Seungyoon acap kali bersikap Bossy dan tidak setia kawan.

Beberapa anak berhasil melerai mereka, Jongin yang paling dekat dengan Jimin bahkan mengusap  punggung anak itu untuk menyadarkan emosinya.

Seulgi kembali datang ke tongkrongan kakak kelasnya demi mengambil handphone yang ditinggal dengan sengaja oleh sang teman yang memang jahil, bisa dibilang ia korban dari tindak bullying.

Tapi kali ini, dia terlihat acuh dan nampak tidak perduli dengan keributan yang sedang terjadi.

Beberapa siswa membawa Seungyoon pergi keluar kantin agar tidak melanjutkan pertengkarannya dengan Jimin. Sedangkan Jimin yang tengah ditenangkan oleh Jongin menatap seulgi itu lamat-lamat.

Seulgi berjalan masuk dan mulai mengobrak-abrik meja dihadapannya untuk mencari sesuatu.

"Ada apa kembali lagi? Mau cari apa?!" Ucap Jimin, dengan nada Ketus.

"Handphone." Jawab seulgi, singkat. sekarang mereka mata keduanya bertatapan. Jimin bagaikan tersihir dengan iris mata itu yang tampak redup dan sayu.

______

Flashback off

"Eumh," Lenguhan parau terdengar dari bibir tebal Jimin.

MY SECRETARY YOO Where stories live. Discover now