09

769 52 0
                                    

...

BRAK..

terdengar dobrakan pintu yang tidak sabaran, mungkin engsel pintunya akan lepas jika di buka setiap hari seperti itu.

"Yak.. kau ingin merusak pintuku lagi! Itu mahal tahu!" Seru Sam tidak terima, jangan sampai pintu rumahnya di rusak lagi. Sedangkan eunha hanya melenggang masuk menuju ruang rahasia yang disediakan oleh Sam untuk pengobatan kakaknya.

"Ah.. dasar" gumam Sam kesal melihat eunha yang hanya melewatinya

Eunha menekan salah satu figuran yang membuat lemari di depannya terbuka, memperlihatkan suatu ruangan kecil yang menyerupai lift. Eunha masuk kedalamnya di susul dengan Sam yang ikut bergabung kemudian mulai menekan sesuatu dan pintu tersebut tertutup dan membawa mereka ke ruang bawah tanah, setelah sampai eunha mulai melangkah ke suatu ruangan yang transparan, ia bisa melihat disana Victor dan eunbyul sedang menjaga  kakaknya mereka terlihat sedang bercengkrama dan saling melepas rindu. Dan sepertinya mereka belum sadar dengan kehadirannya.

"Oppa.." kata eunha pelan menahan tangisnya

Mereka segera mengalihkan perhatiannya, saat mendengar suara eunha. Langkah demi langkah, eunha mulai mendekati kakaknya itu sambil memperhatikan kakaknya dari atas sampai bawah.

Eunbyul dan Victor beranjak keluar dari ruangan tersebut, untuk memberikan waktu untuk mereka berdua

"Eunha..? Eunha.." kata Dae-in pelan yang juga menatap rindu eunha dari atas sampai bawah, ternyata adik kecilnya telah tumbuh dewasa dan sangat cantik. Dan ia tidak melihat pertumbuhan itu, mengingat itu membuat air matanya merembes keluar dari matanya.

"Oppa.. hiks... hiks..." Eunha langsung menghampiri kakaknya dan memeluknya pelan

"Maaf.. Oppa tidak bisa melindungi mu" kata Dae-in pelan dengan perasaan bersalah.

"Tidak.. tidak.. aku lah yang tidak bisa melindungi Oppa" mendengar itu eunha segera menggelang.

"Terimakasih sudah menyelamatkan Oppa.. dan hapus air matamu mulai sekarang karena Oppa tidak akan membiarkan mereka hidup dengan tenang" kata Dae-in tenang tapi terdengar sarat akan balas dendam

Dae-in kemudian berusaha mengangkat tangannya dan berusaha mengelus kepala eunha dengan sayang, kemudian tersenyum kecil. Eunha yang melihat itu, ikut tersenyum. Iya mereka sebentar lagi akan tamat

"Eunha bisa kau panggil yang lain, ada yang Oppa ingin bicarakan dengan kalian" mendengar itu eunha mengangguk kecil dan beranjak keluar ruangan untuk memanggil yang lainnya.

Tak lama satu persatu mulai masuk kedalam ruangan yang ditempati Dae-in, dan eunha yang terakhir menutup pintu ruangan itu.

"Ada apa Dae-in?" Eunbyul memulai pembicaraan

"Pertama aku akan menceritakan kenapa paman ah.. tidak orang brengsek itu menghabisi kedua orang tua kita" kata Dae-in yang mengarah pada eunha

Melihat keterdiaman mereka,
Dae-in pun memulai menceritakan kejadian itu dari awal sampai akhir ia menjadi korban pembunuhan itu. Eunha mengepalkan tangannya sampai memutih untuk melampiaskan kemarahannya.

Saat eunha tahu bahwa pamannya salah paham atas kematian istrinya yang tamak itu, akhirnya pamannya ingin membalaskan kematian istri tercitanya. Sejak awal eunha memang tidak suka dengan istri pamannya itu, karena eunha sering memergokinya menghabiskan harta keluarganya. Dan pamannya dibutakan oleh cinta wanita iblis itu dan menghasut pamannya untuk mengambil alih perusahaan saat ayah dari ayahku telah wafat dan meninggalkan surat wasiat, yang sayangnya perusahaan itu diwasiatkan oleh anak sulungnya yaitu ayahku. Sehingga membuat pamanku yang sudah iri tambah iri pada ayahku. Pamanku dan istrinya pun berusaha untuk menjatuhkan perusahaan keluarga kami dan berusaha mencelakai kami secara diam-diam dan membuat ayahku sadar bahwa adiknya sendirilah yang berusaha mencelakainya, menyebabkan ibuku yang pada saat itu tengah mengandungku 4 bulan terpaksa dikirim ke Inggris bersama kakaku. Ayahku berusaha untuk melindungi kami, dan berusaha menyelesaikan masalah itu sendiri. Berbulan-bulan ayahku menyelesaikan masalah diperusahaan yang telah dibuat oleh adik dan istri dari adiknya itu, ayahku berusaha mati-matian agar perusahaan yang dibangun ayah dari ayahku itu tidak bangkrut.

My life✔️Where stories live. Discover now