37

648 56 7
                                    

...

"Oppa!!" Teriak eunha saat melihat Dae-in terlihat tengah bersandar di sebuah batang pohon besar

"Oppa gwenchana?! Oppa tidak apa-apa?" Tanya eunha tanpa henti

"Eunha-ya Oppa tidak apa-apa"

"Oppa bohong!"

"Ahk!!" Teriak Dae-in saat eunha menyingkap kaos yang dikenakan dae-in

"Lalu apa ini.." kata eunha pelan, kemudian menolehkan kepalanya menatap rumah yang telah terlalap api dari jauh

"Eunha tenang lah, kau harus tenang tahan emosimu" kata Victor berusaha menenangkan eunha

"Bagaimana bisa Oppa terluka?!" Tanya eunha kembali dengan raut wajah tenangnya

"Dae-in tertembak saat salah satu dari segerombolan itu menghujani peluru kedalam rumah dan satu peluru mengenai Dae-in saat kami berniat melarikan diri melalui pintu belakang" kata eunbyul

"Ah... Sepertinya mereka sudah melewati batas teritorial kita" kata eunha tersenyum sampai menyipitkan matanya

"Eunha tembakan ini hanya menggores tubuh Oppa, tidak mengenai bagian tubuh yang fatal kok. Jadi jangan khawatir yah" kata Dae-in meraih tangan eunha dan menggenggamnya pelan berusaha meyakinkan eunha

"Hm.. aku tahu Oppa kuat"

"Kita tidak punya waktu sekarang. Kita harus membawa Dae-in hyung lebih dulu. Ikuti aku.." kata Sam memimpin jalan menuju suatu tempat

Mereka sekarang tiba di sebuah rumah mewah yang berada di kawasan elit kota Seoul

"Ayo cepat!" Kata Sam membimbing mereka masuk kedalam rumah megah itu dan langsung menuju kesebuah kamar membaringkannya

"Kau punya peralatan medis?" Tanya eunbyul yang bersiap-siap untuk mengobati Dae-in

"Tentu saja" kata Sam kemudian membuka sebuah lemari yang berisikan semua perlengkapan rumah sakit, dari peralatan operasi sampai berbagai jenis obat ada disana

"Kau sepertinya sudah menyiapkan semuanya" kata Victor tersenyum kecil

"Aku ini penuh kejutan" kata Sam membanggakan diri

"Eunbyul unnie aku percayakan kakaku padamu. Sepertinya aku harus pulang, mungkin yang lain sedang mencariku karena tiba-tiba menghilang" kata eunha tanpa mendapat jawaban dari yang lain

"Sejak kapan dia sadar untuk pulang? Biasanya dia yang bersih keras tidak ingin pulang, ingin menemani kakaknya" kata Sam santai tapi tidak dengan Victor

"Sam ikuti dia"

"Ck! Hyung..."

"Sekarang" kata Victor tanpa ingin di bantah

"Oke oke, aku berangkat sekarang" kata Sam mengangkat kedua tangannya keatas tanda menyerah






Eunha menyetir dengan kecepatan maksimal membela malam

Ckit...

Mobil eunha berhenti di sebuah gedung tua yang tak terpakai. Terlihat menyeramkan karena hanya ada lampu jalan yang temerang disana

"Disana kalian rupanya.." gumam eunha menyeringai menatap ponselnya dengan lokasi GPS yang sudah di pasang oleh eunha di mobil mereka

Sebelum keluar dari mobil eunha memasang topi dan juga masker menutupi wajah imutnya dan hanya menampilkan mata bulat dengan bulu mata lentik.

Eunha menatap lurus gedung tua itu kemudian tanpa ragu berjalan masuk kedalam gedung itu. Eunha melirik pemukul bisbol yang tergeletak di lantai semen dingin itu, eunha meraih bisbol itu dan menariknya sehingga terdengar suara benda yang terseret terdengar begitu menakutkan.

My life✔️Where stories live. Discover now