My Little Star

943 69 1
                                    

Mata emerald Sakura menampakan sinarnya. Ruangan dark blue dengan perpaduan warna hitam. Kamar siapa ini?

Kepala Sakura begitu pusing. Ck! Gara-gara semalam ia mabuk ia jadi melakukan hal-hal absurd. Oh ya, semalam apa saja yang terjadi ya?

"Astaga! Apakah aku mengatakan hal itu kepada Sasuke-san? Baka."

Ck! Bagaimana ini? Lalu, di mana ini? Sakura benar-benar tidak mengenali tempat ini.

"Kau sudah bangun?"

Suara itu! Sakura mengenal baik suara itu. Bagaimana ini? Apa yang harus dia lakukan? Ya, pura-pura lupa saja.

"Ya. Arigatou Sasuke-san."

'Apa ini? Apakah dia melupakan kata apa yang ia ucapkan? Kata terkonyol yang pernah aku dengar. Dasar pinky,' batin Sasuke sambil terkikik.

Sakura menjerit kesal dalam hati. Mengapa bisa ia mengatakan hal bodoh itu kepada Sasuke? Itu tidak sejalan dengan logika yang telah ia ciptakan dan tanam dalam setiap pikirannya baik-baik. Bahkan sudah ia paku di otaknya agar ingat. Kalau bisa ia akan menempelkan hal tersebut di jidatnya.

Ia tidak menyukai Sasuke.

Ia tidak mencintai Sasuke.

Tetapi, orang mabuk tidaklah berbohong. Sakura, kau benar-benar mencintainya. Percayalah itu.

Tidak, Sakura tidak menyukai seorang Uchiha seperti Sasuke yang dingin, kejam, dan menyebalkan.

Mereka berdua kini berada dalam keadaan yang betul-betul sunyi sekali. Sakura segera menyiapkan barangnya. Ia ingin segera pulang dan membaringkan dirinya di kasur tercintanya.

Tetapi keadaan memaksanya. Karena Mikoto memaksa dirinya untuk tinggal dan sarapan. Sementara, sarapan seakan lama disiapkan.

Ponsel Sakura bergetar membuat sang empu terkejut.

"Iya? Ohayo, Tsunade-sama."

"Ne, Haruno-san. Kamu sudah selesai magang, bukan?"

"Sesuai waktu yang ditentukan anda. Tetapi, saya masih melanjutkan bekerja untuk memenuhi ekonomi."

"Bukan itu masalahnya saya menghubungi kamu. Beberapa mahasiswa di bawah bimbingan saya sudah melakukan ujian skripsi, tetapi kamu masih belum menemui saya untuk ujian skripsi. Jika mahasiswa lain yang seperti ini mungkin saya akan membiarkan mereka. Tetapi, kamu anak dari sahabat saya, Kizashi-san. Selain itu, kamu juga berprestasi dan potensi serta skill kamu sangat memenuhi syarat. Sayang sekali bila kamu tidak menyelesaikan kuliah. Saya harap kamu mengerti."

"Baiklah. Sumimasen, Tsunade-sama. Saya benar-benar menyesal. Mohon dimaafkan. Maaf mengecewakan anda. Saya janji saya akan segera menyelesaikannya."

"Kira-kira kapan? Karena untuk bulan depan, saya tidak bisa mengajar. Ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan. Jadi, kamu usahakan bulan ini selesai."

"Baiklah. Terima kasih. Terima kasih sekali lagi atas kompensasi anda."

Sambungan mati.

Sakura menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar. Ia mengacak rambutnya frustasi dan berguling tidak jelas di kasur Sasuke.

Ia bahkan melupakan bahwa itu adalah kamar Sasuke. Bukan kamarnya.

Sasuke berdehem.

"Ingat? Ini rumahku. Jadi bertingkahlah sewajarmu."

"Maaf, Sasuke-san."

"Memangnya ada apa?"

"Lupakan saja, kau tidak bisa membantu."

Love Scription [Fanfic]Where stories live. Discover now