10. Deswita Nurhakim - X untuk Menjauh

20 1 0
                                    


Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras. Dengan pengertian yang sulit dipahami, seperti rasa yang terpendam dalam hati, pelangi hanya dimaknai sebagian besar orang sebagai titipan hadiah setelah hujan. Setiap orang tak terkecuali saya, pasti pernah menantikan pelangi yang tak kunjung datang apalagi pergi, harapan semu yang sering terjadi. Pelangi mempunyai banyak macam warna yang tergurat. Warna yang terpancar seperti kumpulan makanan saat mukbang, penuh warna dan menggugah selera. 

Ceritanya saya pernah melakukan mukbang dengan menu-menu yang sangat beraneka. Hal itu ibarat saya menjilat jajaran-jajaran warna pelangi yang layaknya di angkasa tapi kalau rasanya pedas, kayak cinta yang diterima tapi ditolak dengan alasan fokus masa depan bener-bener bikin capek buat napas.

Warna dalam pelangi ada filosofinya pula, seperti warna merah di jajaran pertama kayak cabai-cabai merah yang diiris, warna kuning pun kayak kuning telur yang ditaruh di atas mie, ditambah sawi hijau yang segar dan ada di mangkuk warna biru, benar-benar nikmat dan berwarna bukan? Daripada menunggu hari-hari yang berwarna bersama dia tapi si dia nggak tau dimana.Makanya, apakah kita harus selalu menanti harapan-harapan yang selalu diberikan setiap orang? Hal tersebut bikin capek hati dan janganlah pula kita selalu mengikuti hawa nafsu karena dalam hadist pun disebutkan kalau yang berlebih-lebihan itu tidak baik karena menyerupai kebiasaan setan.

Kumpulan Esai BaladfebWhere stories live. Discover now