🍁 GARBERA - Sebelas 🍁

168 17 0
                                    

Percayalah, Aku tidak ingin terlahir dengan membawa luka, aku hanya ingin terlahir membawa suka. Meskipun akhirnya tetap luka yang mengiringi kelahiranku

____________________________________________

ALDO menatap datar wanita yang ada dihadapannya. Wanita yang saat ini tengah minum hot chocolate, uapnya menguap saat wanita itu meniup sebelum menyeruputnya. Sangat tidak mungkin hot chocolate yang panas itu dia minum tanpa meniup-niup terlebih dahulu.

Suasana cafe tidak begitu ramai, mungkin karena masih jam 9 pagi. Hanya ada beberapa pengunjung, dan bisa dipastikan pengunjung itu adalah mahasiswa/i Palladis University. Mengingat lokasi cafe ini tidak jauh dari kampusnya, hanya berjarak sekitar 700 meter.

" Apa apa ? Mau sampai kapan lo terus diam " Aldo mulai jengah, pasalnya sudah hampir tiga puluh menit wanita itu tidak bersuara. Padahal kan dia yang memintanya bertemu, mengatakan ada yang harus dia katakan padanya. Tapi sampai sekarang, wanita itu hanya sibuk menyeruput hot chocolatenya.

" Lo memang gak sabaran. Santai, Al "

Aldo menghela napas. Dia tidak ingin paginya dirusak oleh wanita yang tengah tersenyum padanya. Tanpa memperdulikan keberadaan wanita itu, Aldo mulai mengeluarkan handphone miliknya dari saku celana kain yang dia kenakan. Beberapa pesan terlihat menghiasi layar handphonenya.

Lisadel 🙀
Mommy mau ke Jakarta, nanti sore dia sampai.

Lisadel 🙀
Kamu bisa temenin aku ke bandara ? Jemput Mommy 😊

Lisadel 🙀
Aku gak mau sama Lion, sudah pasti dia bakalan bawa Liana.

Lisadel 🙀
Jadi obat nyamuk 😣

Aldo tersenyum, dua bulan ini hubungannya dengan Lisa perlahan membaik. Dia mulai melupakan rasa kesepiannya ditinggal Allysia - adik kembarnya. Tanpa menunggu apapun, Aldo mulai membuka aplikasi room chat dan membalas chat wanita itu.

Aldo Leandre E
Jam 3 aku jemput dirumah

Setelah membalas chat tersebut, Aldo menutup aplikasi room chatnya. Meletakkan handphone diatas meja, layarnya masih menyala memperlihatkan wallpaper anak perempuan yang tengah berkacak pinggang dan memonyongkan bibirnya ke arah kamera.

 Meletakkan handphone diatas meja, layarnya masih menyala memperlihatkan wallpaper anak perempuan yang tengah berkacak pinggang dan memonyongkan bibirnya ke arah kamera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Wallpaper lo masih itu ternyata " Wanita itu tersenyum kecil, lebih tepatnya senyum yang menandakan ketidaksukaan.

" Come on, Bel. Lo kenapa ? Apa yang mau lo katakan, cepat katakan ! " Aldo benar-benar jengah, melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap tajam Bella.

GARBERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang