Nine

852 63 1
                                    

Hari ini aku mempunyai jadwal menemani Jaehyun. Jam kerjaku sudah selesai tadi sore. Dan saat ini aku sedang mengupaskan apel untuk nya.

"Noona, aku tadi malam bermimpi"

Aku mendongak menatap Jaehyun "Mimpi apa?"

"Aku bermimpi masa kecilku bersama adikku. Aku jadi teringat saat dulu kami saling menyayangi" Jaehyun menceritakan itu dengan senyum lebar.

Aku terdiam "Jaehyun, apa kau merindukan adikmu?"

Jaehyun menatapku masih dengan senyum yang lebar "Aku selalu merindukannya Noona. Aku sangat menyayanginya"

"Kau mau bertemu dengannya?"

"Dia tidak akan suka noona. Aku takut nanti dia diejek temannya karena aku"

Aku menghelah napas "Lalu apa yang kau lakukan saat kau merindukan adikmu? "

Jaehyun berpikir sejenak "Kau meu membantuku? "

Tanpa berpikir panjang, aku mengangguk cepat.

.

.

.

"Apa kau selalu berpenampilan seperti ini jae? "

Dia mengenakan kemeja putih dengan kacamata bertengger dipangkal hidungnya.

Jaehyun mengangguk "Kau tidak malu kan berjalan dengan ku sementara penampilanku seperti ini noona"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Jaehyun mengangguk "Kau tidak malu kan berjalan dengan ku sementara penampilanku seperti ini noona"

Dengan cepat aku menggeleng "Bukan seperti itu"

Jaehyun terkekeh, "Aku tau, kekasihku ini perhatian sekali"

Perkataan Jaehyun membuat kedua pipiku merona "Aishh, kau ini"

Kami berjalan menuju sekolah adik Jaehyun. Jaehyun bilang, sewatku ia masih sekolah dulu ia selalu berjalan kaki menuju sekolah.

Tak terasa, sekarang kami telah sampai didepan gerbang sekolah adik Jaehyun.

Aku bisa melihat senyum Jaehyun yang sedari tadi tak pernah pudar. Sebahagiah itu kah?

"Kau terlihat sangat bahagia"

Jaehyun menoleh, lalu mengangguk pelan dengan senyum lebarnya. "Aku sangat menyayanginya"

Aku tau, terlihat dari ke antusiasannya saat akan menemui adiknya. Ralat, lebih tepatnya melihat adiknya.

"Itu dia" Jaehyun sangat antusias menunjuk gadis cantik yang baru saja keluar dari gerbang sekolah. "Kau terlihat lebih dewasa Ra-yaa" monolog Jaehyun

Jaehyun terus mengawasi gadis itu sampai masuk ke dalam mobil yang sedari tadi sudah menunggu.

"Siapa namanya?"

Jaehyun menoleh sekilas "Zara, Jung Zara"

"Nama yang indah"

Jaehyun tersenyum bangga "Tentu saja, aku yang memberinya nama"

Sepertinya memang Jaehyun sangat menyayangi adiknya.

"Ayo pulang" aku mengangguk lalu berjalan bersama Jaehyun.

"Kurasa senyummu akan awet setelah melihat adikmu"

Jaehyun tertawa. Sesaat kemudian ia mendongak menatap langit yang saat ini terlihat mendung sembari menepuk pipinya. "Capek"

Ya, aku mengerti apa yang dimaksud Jaehyun. "Maka jadilah dirimu sendiri, berhentilah berpura pura kalau raga dan batinmu sudah lelah dengan semua ini"

Jaehyun menunduk, masih dengan senyumnya "Sebentar lagi"

√~
Voment

H U R T  [COMPLETE]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें