Epilog

1.3K 87 18
                                    

Tetes demi tetes air jatuh dari langit. Seolah ikut bersedih melihat kepergian seseorang yang hebat.

Aku tersenyum kecil memandang langit mendung "Kamu pasti bahagia kan Jae?" Aku mengalihkan pandanganku kearah gadis yang sedang menangis tergugu dengan memeluk batu nisan.

"Kamu pasti juga sedih melihat adikmu menangis karena kepergianmu"

Aku mendekat kearah Zara- adik Jaehyun. Aku menepuk bahunya pelan. Dan hal itu berhasil membuat Zara menoleh. "Kakak siapa?"

Aku tersenyum sembari mengulurkan tanganku "Aku Alana, dokter Jaehyun. Dan juga- ehm kekasih Jaehyun"

Zara menerima uluran tanganku "Aku Zara"

"Aku tau, kau adik Jaehyun kan?" Zara mengangguk "Kakak tau?"

Aku mengangguk "Bahkan aku sempat mengantar Jaehyun menemuimu, lebih tepatnya melihatmu dari jauh"

Mata Zara kembali memanas "Aku banyak salah kan kak? Aku adik yang tidak berguna"

"Tidak, jangan mengatakan itu. Jaehyun tidak akan suka mendengarmu menyalakan dirimu sendiri" Aku mengambil dompet yang pernah Jaehyun titipkan padaku "Ini, Jaehyun berpesan padaku untuk memberikannya padamu"

Zara mengambil dompet yang aku berikan, lalu ia membukanya. "Eh, ada surat" Zara membuka surat tersebut.

***

Untuk adik kecilku,  Jung Zara

Hai adikku. Aku janji ini terakhir kalinya aku memanggilmu adikku. Kau tidak suka kan bila aku menyebutmu adikku.

Maafkan aku, selalu membuatmu malu. Sekarang tidak lagi bukan? tenang Zara, kau tidak akan malu lagi mulai sekarang. Aku tidak akan datang kekelasmu lagi. Mungkin saat kau membaca surat ini aku sudah pergi kan?

Banyak yang ingin aku ceritakan padamu Zara. Bahkan aku ingin menghabiskan waktu bersamamu disaat detik detik terakhir sebelum aku pergi, tapi sepertinya tuhan tidak mengabulkannya. Hahahaaa, kau pasti juga tidak mau kan. Kau pasti malu bermain dengan kakak idiot mu ini. Maafkan aku, karena itu aku tidak mau memaksamu.

Zara aku sangat menyayangimu. Maaf selama ini aku tidak bisa menjadi kakak yang baik untukmu. Aku hanya bisa membuatmu malu setiap saat.

Jangan telat makan, jangan sakit, jangan kecapean. Oh satu lagi, jangan suka membeli novel dengan harga yang mahal, sekarang tidak ada aku yang menyiapkan bekal dan membelikanmu makan siang. Ingat, hemat uang bulanan dari mama.

Aku menyiapkan kartu. Itu tabunganku yang aku siapkan untukmu. Gunakan saat kau benar benar butuh. Jangan sampai kau tidak makan karena membeli novel novel mahal.

Belajarlah berhemat adikku. Aku menyayangimu. Sangat.

Dari kakakmu, Jung Jaehyun

***

Aku dapat melihat Zara menangis tergugu. Aku mengerti perasaan nya.

Aku memeluk Zara untuk menenangkannya. Ia terus menggumamkan kata maaf pada kakaknya

"Kakak, maafkan aku hiks-"

Tanpa sadar, aku juga ikut menangis. Dan kami berdua menangis dibawah tetesan air hujan. Menangisimu, Jung Jaehyun.



END

H U R T  [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang