wσundєd єgσ [Nσѕung vєrѕíσn]✓

Епизод 2

| Wounded Ego [Jensung] 🐶🐺|
🔎 Original Story From @Junjou Dream 🔍
📝 Remake By Let_Me_Rest 📝

Aku gak kuat Nahan FF Nosung ini lama²😭

🔞 NSFW CONTENT! 🔞

Jeno Pov

"Haah... Aah..." Jisung Sajangnim mengerang dengan senang ketika aku memukul pantatnya di atas meja kantornya.

Sesi kami dimulai setelah semua orang pergi.

Sudah seminggu sejak malam itu. Setelah mengetahui rahasianya yang mengerikan, bossku mencegah diriku merusak citranya dengan membayar lima ratus ribu won untuk setiap persetubuhan kami agar aku tutup mulut.

Aku tidak pernah membayangkan kalau aku akan bertemu dengan pria seperti dia — seorang Omega yang akan membayar seseorang hanya untuk melakukan hubungan seks.

“Berhentilah mengencangkan analmu. Aku akan datang terlalu cepat. Kamu tidak akan menyukainya, 'kan?” Aku menggoda sambil tersenyum. "Ini akan menjadi lima ratus ribu lagi." Aku menambahkan dengan sesuka hati.

"Tutup mulutmu dan akhiri itu—ahh!" Dia menggeram dalam kemarahan dan kesenangan.

"Hah?" Aku mengangkat alis dan memukulnya lebih keras, membuatnya mengerang lebih keras. "Begitukah caramu memperlakukan seseorang yang tahu kalau kamu adalah seorang Omega yang kotor, yang berpura-pura menjadi seorang Alpha untuk menerima rasa hormat?"

"Aah..." Dia memekik nikmat lebih kencang dan mengepalkan tinjunya. "Aku tidak butuh penghormatan dari siapa pun." Dia menggerutu.

Aku mengacaukannya dari belakang. Dalam posisi ini, aku memiliki semua keuntungan untuk menyetubuhinya. Selain itu, aku bahkan bisa menolak tawarannya bersama pada saat itu, tetapi aku tidak tahu mengapa aku terlibat dalam masalah ini.

Aku memilih pekerjaan ini untuk menghindari situasi semacam ini, hanya untuk mengetahui kalau aku sudah menjadi bagian dari siksaan yang menjijikkan ini.

Apa yang kuinginkan dari orang ini?

Aku bisa mendapatkan tiga kali lebih banyak dari yang dia tawarkan kepada ku, jadi mengapa?

'Aku ingin melihatmu hancur berkeping-keping sampai aku puas; itulah sebabnya...' Aku berpikir sendiri dan setelah beberapa dorongan kasar, aku datang... di dalam dirinya.

"Sial, aku mengeluarkannya di dalammu lagi. Apa kamu membawa pilmu?” Aku terengah-engah sambil perlahan-lahan mengeluarkan kemaluanku.

Jisung sajangnim berdiri dengan lemah, bahkan tidak berusaha menjawabku. Kukira itu berarti 'ya'.