Believe

5K 189 23
                                    

Verona. Merupakan sebuah kota kecil di timur laut Italia. Kota ini hanya sekitar satu jam sepuluh menit ditempuh memakai kereta api dari Venesia. Pamornya sebagai tujuan wisata memang tak secemerlang Venesia atau Milan. Tetapi kota kecil ini tetap memiliki pesona yang tidak bisa diabaikan.

Suasana Verona memang lebih tenang daripada Venesia yang selalu ramai dengan turis. Di Verona, kerumunan turis hanya ada di tempat-tempat tertentu.

Ada satu tempat yang sebenarnya sangat terkenal dan banyak dikunjungi . Yaitu rumah Juliet atau Casa Giulietta di Via Capello.

Keberadaannya sudah ada sejak zaman neolitikum. Dimasa kejayaan Romawi, dan memegang peranan penting, sebagai titik simpul transportasi darat dan air untuk wilayah Italia barat dan timur karena di lewati sungai Adige, membuat Verona menjadi kota yang memiliki banyak bangunan tua di gang-gang sempit.

...

Saat ini Stefanie tengah berada di dalam ruangan untuk dirias. Sambil menunggu, dia membuka tablet miliknya untuk melihat video rekaman kelas online.

Dari luar terdengar sedikit keributan. Audrey baru datang kemarin, tetapi dia sudah membuat semua staf dan kru pusing dan kewalahan dengan permintaannya yang seperti ratu.
Sebelumnya, dia meminta ruangan khusus untuk dirinya dan tidak ada yang diizinkan masuk selain asisten pribadi dan Managernya. Dia tidak ingin satu ruangan dengan aktor dan aktris lain. Banyak Bodyguard yang berjaga di luar ruangannya.
Padahal Daniel tidak pernah keberatan dirias dimanapun. Arthur juga tidak menolak berbagi ruangan dengan aktor lain meskipun peran mereka tidak banyak.

Audrey juga membuat keributan karena memarahi asistennya karena dinilai lambat saat mengambil peralatan make-upnya di mobil. Padahal asisten itu datang dengan nafas terengah-engah menandakan dia berlari cepat hanya untuk membawakan tas make-up Audrey. Hal itu membuat aktris lain tidak respect padanya.

Dia baru mengetahui karakter Audrey hari ini karena sebelumnya dia bertemu dengannya saat premier film . Dia tidak terlalu memperhatikan wanita itu. Dia begitu cerewet dan Bossy. Stefanie berfikir saat Audrey berada di umur yang sama dengannya, dia mungkin mirip seperti Courtney. Tapi meskipun Courtney aneh, berisik dan suka mencari perhatian dia bukanlah orang yang sombong.

"Oh sial. Aku hanya mengantarkan kostum tapi di perlakukan seperti akan melakukan pembunuhan padanya. "

Simon menggerutu saat memasuki ruangan. Dia baru selesai mengantarkan kostum untuk Audrey dan kesal karena dia harus melewati beberapa Bodyguard yang memeriksanya.

"Dia bahkan bukan First Lady " Lanjut Simon dengan mencibir.

Jeanny yang sedang menata rambut Stefaniepun ikut mendengus.

"Itulah yang membuatku tidak suka kerjasama dengannya. Aku ingin membuat efek luka palsu di wajahnya, tetapi dia memarahiku. Dia tidak pernah mau terlihat jelek."

Simon tampak terkejut dia lalu mendekati Jeanny. "Lalu apa kau menurutinya ?"

"Tentu saja tidak ! Aku mengatakan padanya jika dia tidak mau menurut, dia harus berhenti menjadi Aktris."

Kata Jeanny sambil menyeringai. Pengaruh Jeanny tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia sudah terkenal dan disegani diantara pekerja film. Dia adalah penata rias lulusan universitas ternama, yang telah memiliki banyak penghargaan dan sertifikat. Film yang berhasil mendatangkan Jeanny sudah pasti adalah film dengan biaya produksi yang sangat besar.

"Sayang sekali Natalie tiba-tiba sakit. Padahal dia aktris yang bagus dan attitudenya pun baik." Simon mengatakan dengan wajah sedih.

"Aku akui Audrey memiliki kemampuan yang hebat.Tapi tingkahnya menyebalkan. Jika dia tetap seperti ini, dia akan jatuh cepat atau lambat."

His Girl 🔞 Where stories live. Discover now