5

5.1K 516 38
                                    

Silence

"Sudah dramanya?"tanya Gaara saat keesokannya mereka tiba di sekolah, Sasuke sudah menunggu Naruto di parkiran.

-grep-

"Bukan drama, hanya sedikit bermain kucing-kucingan"jawab Sasuke sembari merangkul Naruto dari belakang. "Dan berakhir si kucing tertangkap serigala."

"Untungnya serigala belum jadi memakan si kucing"tambah Deidara, mereka mulai berjalan memasuki sekolah. Tanpa menyadari, Naruto memucat mendengar kata 'memakan'. Tapi kemudian wajahnya menyendu sembari memegan tangan Sasuke yang masih bertengger di depan lehernya.

'Aku ingin mengobrol bebas dengannya'

"Hei, Kaa-san menyuruhmu ke rumah nanti pulang sekolah"ucap Sasuke, Naruto mendongak untuk melihat wajah Sasuke dari bawah. "Kaa-san memasak ramen"lanjutnya.

Wajah Naruto berbinar mendengar ramen, ia menganggukkan kepalanya semangat dan tanpa sadar justru mengenai dagu Sasuke.

"Ouch"Sasuke berhenti berjalan dan memegang dagunya yang terasa ngilu.

"Kenapa?"Deidara dan Gaara yang berjalan di depan pun berbalik saat mendengar suara Sasuke.

"Ung..."Naruto memegang ujung almamater Sasuke dengan wajah khawatir dan minta maaf.

"Tidak papa, jangan khawatir"Sasuke mengusak kepala Naruto. Membuat Naruto tersenyum lebar kemudian mengangguk.

"Naruto bisa tersenyum selebar itu"gumam Gaara.

"Ya.."Deidara membenarkan. Yang mereka ingat, sejak kejadian 8 tahun lalu, Naruto jarang sekali tersenyum selebar dan terlihat bahagia seperti itu. Dan sekarang, mereka bisa melihatnya saat Naruto bersama Sasuke.

***

Naruto berjalan sendirian hari ini. Deidara sedang di panggil ke ruang guru membicarakan masalah sekolah lanjutannya. Sementara Gaara dan Sasuke yang memang masuk club basket sedang ada latihan tanding sedari jam pertama tadi. Mereka menyuruh Naruto untuk menunggu di taman belakang saja. Yang sekarang menjadi basement baru mereka selain atap sekolah. Musim gugur sudah tiba, sehingga taman belakang sekolah akan menjadi tempat yang cocok untuk menikmati makan siang.

'Kiba?'

Naruto yang sedang mencari tempat menghentikan langkahnya saat melihat Kiba yang sedang berjalan dengan membawa kantong berisi air mineral menuju lapangan basket.

'Ah Shikamaru juga ikut club basket'

Naruto mengalihkan pandangannya ke langit. Dan matanya membulat saat melihat seseorang di atas sana sedang menunggu Kiba lewat di bawahnya dengan memegang pot bunga.

Orang itu tersenyum miring saat melihat Naruto menyadarinya, dan ia segera melempar pot itu kearah Kiba.

'Kiba!' Naruto berlari kearah Kiba, 'tidak akan sempat!'

"Ki....ba!"tanpa sadar Naruto berteriak, membuat Kiba menolehkan kepalanya.

-brak-

-brukh-

Dan tidak bisa dihindari, pot itu jatuh tepat mengenai kepala Kiba. Kiba pun terjatuh dengan kepalanya yang berlumuran darah.

"A- Ki... da... to..ng..."Naruto berhenti beberapa langkah dari tubuh Kiba dengan tubuh bergetar hebat. Ia mengedarkan pandangannya keseliling, dan tidak mendapati siapapun disana.

"Ki...-a"Naruto pun menguatkan dirinya dan berlari menuju lapang basket indoor yang tidak jauh dari taman belakang.

-brak-

SilenceWhere stories live. Discover now