Pertemuan kami dimulai sejak aku mengajar les privat di Kodam 1/ Bukit Barisan, Brigif 7/RR, tempat dimana aku membagikan ilmuku kepada anak-anak kolong dan secara tidak sengaja pula Allah mempersatukan kami juga ditempat yang sama.
Penasaran gimana...
Malam pun tiba, Gio dan Kia sudah siap-siap tak sabar ingin melihat pasar malam di kota. Ini pertama kali mereka lihat pasar malam, kalau bundanya sudah bosan tapi aku kangen jajanan khas pasar malam yaitu cotton candy atau permen kapas, pop cron dan yang lainnya yang ada dipasar malam.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
(Silahkan berimajinasi guyss😂😂)
"Ayah ayuk acal alem" ucap Gio sudah tak sabar lagi
"Sabar abang ayah masih manasin mobil" kata ayahnya
"Yuk mas, adek udah siap" kataku sambil mengunci rumah
"Yah acal alem yah" tambah Kia sama seperti Gio yang sudah tak sabar melihat indahnya pasar malam yang dikelilingi lampu warna-warni
"Ayoo, masuk mobil ayoo" ucap ayahnya membukakan pintu mobil, Gio langsung mencari posisi ditengah pak sopir. Kalau Kia dipangku bunda ya dek?
"Yeee acal alem, yik ayon ya yah" kata Gio menagih janjinya
"Siap abang" jawab ayahnya sambil menyetir
"Sigembul bunda udah mam beyum?" Tanyaku kepada kia yang sedang menghadap wajahku
"Dah, atek iyol adal ma abang ma ayah" jawab kia yang semakin hari semakin bijak bicaranya
"Bunda tadi juga makan loh dek" sahut ayahnya
"Iya ndaa ugak mam cia" timpal Gio, pembelaan 2 laki-lakiku
"Iya undaa?" Tanya Kia kepadaku
"Iya sayang kan bunda mam juga sama abang sama ayah" sahutku, sengaja aku tak menyebut namanya aku mau tau reaksinya bila tak kusebutkan namanya
