JADAH (Part-14)

1.3K 48 0
                                    

Namun! ada sesuatu yang berbeda yang tampak dari wajah Ninaya saat ini.

Matanya seperti habis menangis, dia berjalan menunduk, namun bibirnya terlihat tersenyum.

ADA APAKAH GERANGAN???!!!

Apa yang mereka berdua bicarakan???!!!

Bukankah beberapa menit yang lalu, keadaan mereka lebih baik dari sebelumnya???!!!

ADA APA LAGI INI...???!!!

APAKAH MEREKA BERTEKAR???!!!

Ada apa sebenarnya yang telah terjadi, akan diceritakan di akhir-akhir kisah nanti).

Di tengah perjalanan setelah mereka beranjak dari ayunan.

Soso mengucapkan sesuatu kepada Ninaya, "Maukah kamu  mengalahkan keindahan Pulau Pasumpahan ini Ninaya?"

"Maksudmu diriku akan menjadi lebih indah dari Pulau Pasumpahan ini?" tanya Ninaya.

"Iya," ucap Soso.

"Mau," ucap Ninaya.

"Kamu akan jauh lebih indah, dan lebih bersinar dipandang mata, jika kamu mau melaksanakan sholat Maghrib saat ini.

Dan semoga, kamu juga akan mengerjakn sholat wajib lainnya, seterusnya, selamanya, hanya karena-NYA.

Sebab selama 9 tahun kita berpisah, selama itu juga aku selalu mengecupmu dengan doa, menggandeng tanganmu dengan sedekah, dan memelukmu dengan kehangatan sinar cinta para kekasih-NYA."

(Tampak wajah Ninaya semakin menunduk tersenyum malu, di dalam rasa yang begitu sangat bersyukur dan bangga, karena Tuhan telah mempertemukan dirinya dengan seorang laki-laki yang begitu sangat indah cintanya.

Sebab sekilas Ninaya terbayang, bagaimana kehidupan mereka dulu ketika bersama, yang begitu vulgar, selalu happy-happy, hidup bersama bagaikan suami istri, tanpa adanya ikatan pernikahan sebelumnya, tanpa mengenal dosa, dan tak memperdulikan azabnya.

Namun kini, Ninaya merasakan bahwa derajat cinta Soso kepadanya semakin tinggi.

Tingginya derajat cinta Soso, tidak hanya sampai di dunia, namun juga derajat sampai di kehidupan abadi).

Akhirnya, Ninayapun melaksanakan kewajibannya tersebut, setelah selama 22 tahun tak pernah dia sekalipun untuk melaksanakan sholat.

Entahlah siapa yang salah?

Mungkin Ninaya yang salah, mungkin juga ayahnya yang sebagai arkeolog ternama, yang terlalu sibuk meneliti benda-benda sejarah, hingga dia lupa untuk meneliti kehidupan agama putri tunggalnya, atau memang keduanya?!

Namun walaupun seperti itu, Ninaya mempunyai etika dan sopan santun yang teramat baik, serta dia juga seorang yang berjiwa sangat sosial, dan sangat dermawan.

Seperti acara malam ini contohnya, saat ini pukul 21:00 WIB, Ninaya mengundang seluruh anggota keluarga uda Edi, teman-teman Soso, dan juga mengundang para ulama, para ketua yayasan yatim piatu, dan juga Ninik Mamak (Pemimpin Masyarkat, Penghulu) sungai pisang, serta tokoh-tokoh penting yang berada di kepulauan Pasumpahan.

Hanya dalam semalam, Ninaya menghabiskan uang untuk berdema, sekitar 18 Miliyar rupiah.

Masih adakah seorang pejabat di Indonesia ini, menghabiskan uang pribadinya sebanyak 18 miliyar rupiah, untuk berdema hanya dalam waktu beberapa jam???

Hhhhhhmmmmm ... tak perlu kita yang menjawab pertanyaan ini, namun biarlah mereka yang menjawabnya dengan bukti, yang bersampul tulus karena Illahi.

Doakan saja semoga masih ada, aamiin ALLAHUMMA aamiin.

(Pukul 23:07 WIB, tampak Ninaya-Soso-Jimmy-Keana berkumpul di tepi pantai, yang berada di sekitaran Pulau Pasumpahan, mereka berkemah di sana.

JADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang