PK-09

3.9K 432 45
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For typo


09feb20

Jimin meringkuk di dalam ruangan di sebuah gedung memeluk dirinya yg malang dengan uraian air mata tanpa henti, betapa pilunya hidup yg ia jalani bahkan dunia tak pernah berpihak padanya, kenapa ia selalu di timpa duka tanpa henti? kenapa Tuhan bahkan tak peduli doanya bahkan untuk yg satu ini?? tangisan Jimin benar-benar menggema di dalam kamar yg terasa hampa itu.

Tepat di hari ini adala hari terburuk selama hidup yg ia jalani, ia tak pernah sampai seterpuruk ini, Pukul 00.21 KST sang Eomma dari Actor Tersohor Park Jimin menghembuskan nafas terakhir, wanita cacat itu telah meninggal dalam damai, pelukan terakhir yg ia rasakan dari anak sematawayang adalah kado pengantar peristirahatannya ke surga untuk menghadap Tuhan.

Teriakan Jimin memenuhi kediaman Sutradara Muda yg sangat sukses Jeon Jungkook, Jimin meronta seperti orang gila, ia seperti orang hilang akal, Jungkook secepatnya masuk ke kamar Jimin dan Ibunya berada, sutrada itu cukup kaget dan berusaha menenangkan Jimin yg menyiksa dirinya sendiri melihat kepergian sang Ibu di dalam dekapannya

"Mamaaa, Andweee hikksss Irreonaaa!!!!!" Jimin terus meronta dengan tangisan pilunya

"Mama Hiks kita sudah hiks berjanji akan hidup berdua tanpa gangguan orang lain, jebbal hikss, satu tahu Hiks Mamaaaa hanya 1 tahun lagi saja hiks kenapa Kau Mati!! kenapa kau meninggalkanku sendirian seperti yg lainnya hiks, WAE???" Jimin memukul dadanya yg terasa kian sesak

Jungkook mengambil Ponselnya untuk menghubungi Ambulance dan Manager Jung selaku yg mengurus segala pekerjaan Jimin, Sutradara muda itu tampak tenang meskipun saat ini air matanya pun ikut menetes melihat kepedihan yg ada dihadapannya. tanpa mengucapkan apapu ia hanya memeluk tubuh Jimin.

"Hiks, wae?? hiks kenapa Mama bilang ingin istirahat dan tak aan membebaniku lagi huh?? aku tidak pernah terbebani menjaga mu, hik hanya kau satu-satunya semangat hidupku, hiks kau satu-satunya hartaku" Jimin masih belum bisa mengontrol dirinya yg benar-benar berada di titik terendah

30 menit kemudian Manager Jung datang dan pihak Rs sakit akan membawa jasat Ibu Jimin untuk di periksa dan di urus sebelum pemakaman, Jungkook membantu apa yg bisa ia lakukan saat ini, ia sangat sigap dan mengurus segalanya dengan tenang yah dia benar-benar tenag. Sementara Manager Jung sudah menangis tersedu bersama Jimin, tak dapat di bendungnya juga air mata yg seharusnya tak mengalir demi menguatkan actornya tapi ia bisa apa? melihat Jimin menangis sesegukan Manager itupun tak bisa menahannya

"hyung hiks, hyungahh, hiks Mama ku sudah mati, hiks alasanku untuk tetap berjuang dan bekerja adalah demi dirinya hiks" Jimin bergumam menyesali semua yg terjadi padanya

"Gwenchana Jiminah, hiks kau kuat, jangan takut aku bersama mu, hiks hyung di sampingmu selalu" Manager Jung memeluk Jimin makin erat

"hiks Mamaku hiks kemarin dia bilang ingin makan Roti Ikan, hiks aku membelikannya hiks tapi dia tidak memakannya hiks Mamaku sangat menyukai Roti itu hiks, Mama Bilang hiks Rotinya untukku saja agar aku kuat hiks, Mamaaa waeeee"

Setelah Ambulance pergi meninggalkan kediaman mereka, tinggalah Jungkook bersama Jimin dan Jung Hoseok yg harus segera bergegas menuju Rs, Jungkook mengemasi semua barang yg harus di bawa termasuk barang-barang yg Jimin butuhkan. Pemuda sukses itu sudah berdiri di hadapan Jimin.

[END] Pilih Kasih? [KookminXKookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang