J.

2.6K 171 0
                                    

Keyshia pov.

Sudah satu minggu aku tinggal dirumah Aleandra dan semenjak kejadian pingsan itu aku tidak melihat Aleandra berada dirumah, saat aku terbangun dari tidurku Aleandra sudah tidak ada disisiku lagi padahal waktu itu dia menemani  dan merawatku bahkan samar-samar aku ingat sempat menanyakan namanya sebelum aku benar-benar tertidur lelap dengan dia yang memelukku dan selama aku terbaring sakit itu Bi Marni lah yang mengurus segala keperluanku yang sedang sakit.

Saat aku tanyakan keberadaan Aleandra pada Bi Marni beliau hanya menjawab jika Aleandra ada urusan pekerjaan diluar negeri, aku bodo amat dan merasa lega terbebas dari intimidasinya yang sangat kuat dan membuatku tidak bisa berkutik itu.

Dan ketika badanku sudah enakan, aku putuskan untuk berkeliling menyusuri rumah yang sangat megah dan besar ini, banyak ruangan di rumah ini mulai dari mini bar, private bioskop, ruangan kerja, dan entah apa lagi yang ada disana aku tidak melihatnya semua, lalu aku beralih ke halaman belakang ada kolam renang, taman yang ada gazebonya di tengah-tengah dan lapangan golf mini, gila rumah ini sungguh luas.

Aku putuskan untuk duduk di gazebo menikmati semilirnya angin yang terasa sangat sejuk, karena banyak pohon rindang yang terawat disini.

"Oh nona sedang disini rupanya," sapa sebuah suara mengagetkanku dari lamunan.

"Eh iya Bi, ada apa mencariku," dan ternyata Bi Marni.

"Waktunya makan siang dan minum obat nona,"

"Nanti saja Bi, aku masih kenyang, Bibi panggil aku Keyshia saja ya atau Key saja cukup,"

"Tapi saya harus memanggil anda begitu,"

"Tidak perlu Bi, aku bukan siapa-siapa, please panggil namaku saja,"

"Baiklah,"

"Bi, yang di balik pagar itu apa ?"

"Oh itu, disana ada kebun buah yang di tanam oleh Aleandra sendiri,"

"Boleh di masuki,"

"Tentu saja, mau saya antar?"

"Ah tidak usah Bi, nanti aku kesana sendiri, dan jangan terlalu formal denganku,"

"Baiklah, Bibi masuk dulu ada pekerjaan, segera masuk dan minum obat,"

"Iya Bi,"

Sepeninggal Bi Marni, aku memilih berjalan memasuki area kebun buah yang katanya di tanam sendiri oleh Aleandra, saat berada didalam aku sungguh takjub banyak jenis pohon buah yang sangat terawat disini, jeruk, apel, anggur, mangga dan masih banyak lagi.

"Gila tuh cewek pasti ngeluarin banyak uang untuk membayar perawatan kebun dan yang lainnya," gumamku.

Aku berjalan mendekati pohon apel yang berbuah sangat lebat, ku petik dua buah lalu aku duduk dibawah pohonnya dengan beralaskan rumput hijau yang tumbuh mengelilingi pohon, sambil menikmati buah apel aku membayangkan bagaimana kehidupanku nantinya, apakah aku akan terkurung disini selamanya atau mungkin takdir berkata lain lagi.

Walau aku belum mendapatkan ancaman serius dari Aleandra karena dia masih bersikap baik padaku dan hanya mengintimidasiku lewat tatapannya yang sungguh tajam tapi entah nanti jika aku sudah sembuh dan dia sudah kembali kerumahnya.

"Huufftt,"

Aku hanya menghela nafas panjang, tidak tahu harus bagaimana dengan hidupku nanti. Setelah puas melamun dan memakan apel aku memilih masuk kedalam rumah karena langit mulai mendung mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

Aku menuju meja makan untuk makan siang lalu aku meminum obatku, setelah selesai aku memilih memasuki kamarku dan beristirahat.

Aku terbangun ketika langit sudah gelap, segera aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri setelah selesai aku berganti baju yang hanya itu-itu saja karena aku tidak memiliki baju kecuali yang aku pakai ketika memasuki rumah ini, beruntung Aleandra memberiku beberapa baju untuk aku berganti, sesudahnya aku berdiri menatap langit gelap dari jendela kaca kamarku, mungkin melamun adalah hobiku akhir-akhir ini.

I hate you, I love you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang