A.

2.4K 165 0
                                    

Aleandra pov.

Segala urusanku di Jepang telah usai saatnya aku kembali ke Indonesia, tak lupa aku membeli oleh-oleh untuk semuanya, tak terkecuali Keyshia aku sudah membayangkan wajahnya yang senang menerima oleh-oleh dariku.

Dan aku sudah dalam perjalanan menuju rumah, tak sabar aku ingin segera bertemu dengan kasur karena jujur aku sangat kurang tidur waktu di Jepang, semua waktuku tersita hanya untuk kerja dan kerja, hanya sedikit saja waktu untuk beristirahat beruntung aku mempunyai waktu sedikit untuk membeli oleh-oleh, aku sengaja meminta Bi Marni untuk menjemputku tanpa memberitahu yang lain, sedikit memberi kejutan tak apakan ?.

Namun begitu aku sampai dirumah dan mencari keberadaan Keyshia di kamar aku tak menemukan keberadaan sosoknya dan menurut salah satu asisten rumah tanggaku dia berada digazebo taman, akupun menyusulnya kesana namun kembali tak menemukan keberadaan gadis itu, aku memanggil beberapa bodyguard yang menjaga rumah ini untuk membantu mencari Keyshia dan aku menemukan ia sedang berada dikebun buahku bersama seorang pria yang sangat tidak asing bagiku.

Dia Alexist Ramadan Prawira, orang yang sangat aku hindari keberadaannya karena aku sangat risih jika dia berada disekitarku, dia menyukaiku meski aku tolak berkali-kali dia tetap mengejarku bahkan dia pernah menguntit kemanapun aku pergi akhirnya dengan tegas aku menegurnya beruntung dia berhenti menguntitku, dia selalu mencuri buah-buahan yang berada dikebunku untuk menarik perhatianku dan sayangnya aku tak pernah menggubrisnya terserah dia mau melakukan apa, dan sekarang dia seperti berhasil mendapatkan sedikit perhatianku gara-gara gadis itu.

Setelah aku berhasil mengusir Alex, aku segera menarik tangan Keyshia menuju kamarnya, dia berusaha melepaskan cengkeraman tanganku namun aku semakin kuat menekannya hingga dia tak berontak lagi setelah sampai di kamarnya aku melemparkannya keatas ranjang.

Dengan di kuasai emosi yang memuncak membuat mataku menggelap, aku menyetubuhinya dengan kasar sebagai hukuman jika dia telah berbuat kesalahan, salah karena dia telah berani mengobrol dengan orang asing tanpa seijinku, aku tahu dia menangis namun aku tidak perduli yang aku inginkan hanya memberinya hukuman agar dia tak mengulangi kesalahannya lagi, namun ketika dia mendesahkan namaku entah mengapa aku sedikit melayang hingga membuatku lupa akan amarahku dan malah aku menjadi lembut padanya, desahannya mampu membuatku lupa akan segalanya, membuatku yang terkuasai emosi menjadi dikuasai birahi diapun sudah tak menangis lagi bahkan dia menikmati setiap sentuhanku pada tubunya. Entah berapa kali tubuhku dan tubuhnya mengejang hebat akibat persetubuhan kami, hingga akhirnya kami lemah tak berdaya kehabisan tenaga dan akhirnya kami tertidur.

Pagi harinya aku terbangun karena mendengar suara gemericik air dari arah kamar mandi dan aku yakin jika itu Keyshia, aku putuskan untuk kembali ke kamarku dengan memakai baju yang sekiranya dapat menutupi tubuhku untuk sementara.

Sesampainya dikamar aku memilih untuk mandi dan setelahnya aku sarapan pagi, karena masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini dan aku memilih mengerjakannya dirumah karena aku malas pergi ke kantor terlebih badanku terasa sangat lelah.

Ketika aku melihat jam yang menggantung didinding menunjukan angka 10, aku putuskan untuk keluar dari ruang kerjaku, aku melewati meja makan yang masih tersaji makanan yang sama seperti yang aku makan tadi pagi, aku yakin Keyshia belum memakan sarapannya.

"Bi Marni," aku panggil Bi Marni untuk menemuiku.

"Ada apa Aleandra, kamu butuh sesuatu, hmm ?" tanya Bi Marni setelah berada di dekatku.

"Keyshia belum sarapan Bi ?"

"Belum, Bibi sudah coba ketok-ketok kamarnya tapi dia tidak menyahut,"

"Yasudah biar aku saja,"

Aku pun bergegas menaiki tangga dan  menuju kamar Keyshia, dengan mudah aku memasukinya karena tidak terkunci, rupanya dia kembali tidur aku sudah berfikiran macam-macam tadi.

I hate you, I love you (Complete)Where stories live. Discover now