01

2.3K 210 17
                                    

mono.
i swear he is an angel.
━━━ ⸙ ━━━

mata pelajaran waktu siang di hari selasa tidak pernah absen membuatku bosan. entah suara sang guru yang terlalu lembut bagai lagu pengantar tidur, ataupun sejak awal aku memang tidak tertarik dengan matematika.

dan pasti, saat kurasa bosan melanda, aku mengulang rutinitas, menolehkan kepala ke arah gedung sekolah yang terletak tepat di seberang.

dari sini, aku menemukannya.

terduduk diam dan mengamati dengan cermat penjelasan seorang guru. kadang, ia menganggukkan kepala—pertanda paham—dan tangannya rutin mencatat di buku miliknya.

akaashi keiji, begitulah siswi lain menggosipkannya.

berbeda denganku. alih-alih mencatat, buku itu justru kutinggikan guna hindari pandangan guru.

dan walaupun sosok tersebut tak pernah tahu, dari sini, selalu—aku mengamatinya.

aku tidak yakin, dari kapan aku memiliki kebiasaan—yang lama-lama menjadi candu—ini.

yang aku tahu, sejak aku mulai menikmati pertandingan voli musim gugur tahun kemarin, aku sudah jatuh hati padanya. akaashi keiji yang bersinar.

ting.

kegaduhan kelas tercipta akibat denting bel istirahat, meski begitu aku tetap abstain dalam posisi ini. hingga sebuah peruntungan datang, gunmetal blue miliknya berbalik menatapku.

aku menarik napas.

momentumnya terlalu sulit dicerna. bahkan aku sempat mengira itu halusinasi semata karena aku yang terlalu mendamba.

apakah itu artinya, dia mulai menyadari keberadaanku?

astaga. jantungku memompa darah begitu cepat. gelitik dalam perut tak dapat terbendung. hingga menyisakan rona panas di muka yang samar-samar dapat kurasa.

sebelum kesempatanku benar-benar hilang, di tengah kencan lima detikku dengannya,

aku berkata tanpa suara, dengan harapan besar bahwa gerak bibirku dapat dibaca olehnya,

"su-ki."

meskipun tahu, dengan bentang jarak yang lumayan, suaraku takkan sampai padanya.

[]

see you next!
gracias.

konstelasi || a. keijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang