Part X [Kemurkaan Calistro]

2.1K 127 0
                                    

***
Prilly's POV

    Ugh ada apa ini? Kenapa tubuhku serasa dihimpit?
    Perlahan kubuka mataku menyusuri ruangan yang menampungku, aku sadar bahwa aku tidak sendiri di atas ranjang, ada seorang pemuda dan... Yah, tubuhku yang berada dibalik selimut ini tak terbalutkan apapun seperti malam sebelumnya dimana aku selalu menggenakan pyjamas.

    "Awsss" sakit dan nyeri ketika aku mencoba mengerakan kakiku untuk berdiri, oh apa yang terjadi?
    Aku kembali teringat kejadian semalam, yah aku ingat betul semuanya. Mulai dari tempelan bibir itu sehingga berakhir di atas ranjang ini, kembali memejamkan mata dan mengigit bibir bawahku ketika otakku memutar detail adegan-adegan semalam.

    Cup.

    Aku kaget ketika ada yang tiba-tiba mencium pipiku dan tentu saja itu Ali.

    "Selamat pagi Bie"

    Aku membalas salamnya dengan senyum manis "Pagi"

    Dia kembali membawaku ke dalam pelukannya, menenangkan; itulah yang aku rasakan. Aku merasa nyaman ketika berada di dalam pelukannya.

    "I love you"

    Aku mengeratkan pelukanku ketika mendengar itu, saat ingin membalas ucapannya tiba-tiba wajah kecewa papa dan mama muncul di pikiranku, muka sedih ka Emily serta kekhawatiran ka Helen membuatku merasa bersalah atas apa yang telah terjadi ini "Hiks hiks hiks"

    "Hey Bie kamu kenapa?"

    Aku hanya menggeleng tanpa mengeluarkan suara.

    "Apa kamu nyesel dengan ini semua? Bie bukankah ini mau kamu?"

    "Hiks hiks aku takut Li, aku takut sama keluarga aku terutama papa. Kalau sampai aku hamil gimana? Papa bakal bunuh aku hiks hiks, mereka pasti kecewa sama aku hiks hiks" aku merinkuk dalam tidurku, oh kenapa aku tidak pernah memikirkan soal ini semalam? Lalu bagaimana dengan masa depanku? Bagaimana kalau aku hamil?

     Ali kembali memelukku dengan erat seolah ingin mengatakan kalau dia ada untukku.

    "Aku janji masa depan kamu enggak akan hancur di tengah jalan, kamu akan meraih mimpi kamu setinggi mungkin, aku janji. Dan kamu juga enggak akan aku hamilin sekarang, aku akan tangung jawabin semuanya di depan papa kamu" semoga yang kamu katakan itu serius Ali, tapi sekarang aku ingin pulang meskipun sebenarnya ada perasaan bersalah yang menggunung di hatiku tapi aku memang harus pulang.

     "Aku mau pulang"

     "Ya tapi tenangin diri kamu dulu yah"

POV Off

***
     Helen meremas kedua tangannya yang sudah sangat basah, keringat dingin menyelimutinya kala menatap wajah sang ayah yang sangat tersulut emosi pagi ini.

     "Helena jawab!"

     Sang pemilik nama tersentak kaget kala suara berat itu dia dengar, jantungnya berdegup kencang "Mu...mungkin menginap di rumah temannya"

     Romeo melangkah mendekati putri ketiganya dengan tatapan marah, membuat suasana terasa lebih mencekam.

     Helena dengan cepat melap keringat di dahinya, dia sudah berada di situasi seperti ini sejak subuh tadi dimana sang ayah tidak menemukan keberadaan Prilly di rumah, dalam hati Helena berjanji akan mengomeli gadis kecil itu habis-habisan ketika dia pulang nanti.

     "Jangan coba-coba berbohong padaku Helena! Anak buah papa sudah mengechek di rumah teman-temannya tapi dia tidak ada. Bahkan dia juga tidak ada di rumah mama kalian"

SURGA DINI [Selesai]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora