2: deux

21 2 0
                                    

Shani berlari cepat menuju gerbang sekolah yang akan segera di tutup. Shani berlari cepat tak memperdulikan ikat tali sepatu nya yang sudah terlepas. Shani mengelap Keringat nya yang bercucuran membasahi Pelipis nya.

"BAPAK TUNGGU JANGAN DITUTUP DULU!" teriak Shani nyaring membuat Pak agus menoleh diikuti dengan murid murid lain yang menatap nya dengan bingung. Shani tak peduli dengan pandangan orang lain. Kaki nya terus berlari cepat tanpa memperdulikan kaki nya yang sudah mulai merasa kelelahan.

Suara deru motor terdengar jelas di telinga nya. Shani memberhentikan langkah nya menatap Kearah motor Ninja hitam yang sedang melaju kea rah nya. Shani tau siapa sosok di balik Helm Hitam itu. dengan Cepat Shani menghalangi Jalan sambil merentangkan tangan nya.

Ciitt!

Gamelo mengerem mendadak sehingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring. Shani memejamkan mata nya

YaAllah Shani belum mau mati ucap nya dalam hati.

"LO GILA!" bentak Gamel sambil menatap Shani dengan penuh amarah nya. Shani membuka mata nya perlahan lalu menatap Gamel dengan sedikit takut. Shani bisa melihat dari sorot mata Gamel. Bahwa diri nya sedang sangat marah.

"Lo kalau mau gausah nyeret nyeret gue! Sana lo nabrakin diri lo di jalan raya gausah di motor gue!" bentak Gamel. Membuat Shani sedikit ketakutan. Seumur umur Shani belum pernah di bentak oleh siapapun. Tubuh nya sedikit bergetar karna takut.

"Gamel kok galak sih. Shani takut." Ucap Shani dengan suara yang sedikit bergetar. Mata nya menatap sendu kearah Gamel berharap lelaki didepan nya akan luluh. Dan tidak akan memarahi nya lagi. Namun seperti nya dugaan Shani salah. Gamel masih menatap Shani dengan sorot mata penuh kemarahan.

"Minggir!" bentak Gamel lagi. Shani menggelengkan kepala nya dengan cepat.

"Gak mau, sebelum Kak Gamel bolehin Shani ikut."

Gamel menatap Shani tidak suka. "Siapa lo?" tanya nya dengan ketus. Shani tersenyum lebar. "Kamu lupa nama aku ya? Yaudah deh kita kenalan lagi." Shani mengulurkan tangan nya sambil tersenyum manis "Kenalin Aku Shani djuarta," Shani memperkenalkan diri nya dengan senyum yang merekah."

"Gue gak nanya nama lo," ujar Gamelo ketus. Gamel mamasang kembali helm fullface nya lalu melajukan motor nya melewati Shani yang masih diam mematung.

"Ish kok Gamel pergi sih," gumam nya pelan. "KAK GAMEL TUNGGUIN!" teriak Shani nyaring namun tak membuat Gamelo menghentikan laju motor nya.

Shani berlari cepat menuju Gerbang yang sudah mulai tertutup. Langkah nya semakin lama semakin melambat sambil menatap gerbang hitam yang sudah tertutup rapat. Ada sedikit perasaan senang saat mengetahui diri nya akan di hukum Bersama Gamelo

"Yah gerbang nya di tutup deh," ucap Shani lesu. Mata nya melirik sekilas Gamelo yang sedang berdiri di depan Gerbang.

"Ganteng banget ciptaan mu yaAllah," gumam Shani pelan sambil menatap Gamel lekat.

"Gara gara lo gue telat," ujar Gamelo ketus. Mata nya masih menatap lurus kedapan sedangkan Shani masih betah menatap Gamelo.

"Gamel jangan Galak galak dong, ganteng nya nanti ilang."

*****

Shani menatap Gamelo yang tengah asik membereskan Buku buku yang ada di perpustakaan. Gara gara mereka berdua telat. Pak Kemal menyuruh mereka berdua untuk membereskan buku buku yang ada di Perpustakaan.

"Kak gamel, kapan suka sama aku?" tanya Shani to the point. Sambil terus menatap Gamel dengan pandangan berbinar.

Gamel menghentikan kegiatan nya lalu menatap Shani dengan datar. "Gak akan!" ketus nya. Membuat Shani mengerucutkan Bibir nya.

Gamelo [ On going ]Where stories live. Discover now