Bab 8 (Calon Pewaris)

1.4K 92 22
                                    

***

Mahendra senang karena akhirnya Ia bisa memberikan sedikit kontribusinya sebagai seorang ayah, berkorban demi keselamatan anaknya itu adalah hal yang sama sekali tidak pernah Ia bayangkan sebelumnya. Sudah banyak waktu terbuang percuma, kali ini Ia tidak mau membuang kesempatan, Ia ingin kembali kepada Alana dan memperkenalkan Alendra kepada kedua orangtuanya sebagai cucu yang akan menjadi penerus Adijaya Grup, memang Stella telah memiliki keturunan, tapi tentu sepenuhnya Aditha (Putrinya Stella dan Aditya) akan menjadi hak milik keluarga Aditya, Aditha akan menjadi penerus perusahaan orang tua Aditya.

 Sudah banyak waktu terbuang percuma, kali ini Ia tidak mau membuang kesempatan, Ia ingin kembali kepada Alana dan memperkenalkan Alendra kepada kedua orangtuanya sebagai cucu yang akan menjadi penerus Adijaya Grup, memang Stella telah memiliki ke...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehingga harapan untuk Adijaya Grup sekarang adalah Alendra. Meskipun tidak mudah tapi Mahendra akan berusaha agar keluarga mereka bisa utuh, Mahendra masih memikirkan Damar. walau bagaimanapun juga, Mahendra amat sangat berterima kasih kepada Damar yang sudah menggantikan tugasnya selama 5 tahun belakangan ini, tentu situasi ini membuat Mahendra serba salah, harapan nya mungkin sudah pupus tapi satu-satunya yang Ia punya saat ini adalah cinta dari Alana, Mahendra tahu pasti Alana masih mencintainya dan Mahendra berharap keajaiban cinta bisa mempersatukan mereka kembali.

Selama kurang lebih nya 6 jam lamanya setelah proses transfusi, Mahendra masih berbaring lemah sembari menunggu kabar dokter, sementara sambil menunggu proses pendonoran darah untuk Alendra. Alana masuk ke dalam ruangan Mahendra, Pria itu masih terbaring lemas diatas ranjang dengan wajah yang pucat, melihat kondisi Mahendra yang memprihatinkan Alana berniat menghampiri Pria yang masih sangat Ia cintainya itu dan berniat untuk mengucapkan terimakasih.

Tanpa sengaja mata Mahendra dan Alana saling bertumbuk ketika Alana hendak menutup pintu, dengan langkah gontai, Alana mendekati Mahendra, Pria itu berusaha untuk bangkit tapi Alana dengan segera menahan dengan menyentuh dada pria itu.

"Mau kemana?"

"Aku mau bicara sama kamu" ucap Mahendra terdengar lemah

"Jangan banyak bergerak dulu" kata Alana.

"Aku gakpapa" Mahendra berusaha untuk bangun dan Ia memilih duduk di tepi ranjang sambil tersenyum menatap wajah Alana yang berdiri tepat dihadapan nya, sungguh Ia sangat bahagia karena bisa melihat wanita berharga dalam hidupnya sedekat ini, tapi hatinya bagai tersayat jika mengingat status diantara mereka.

"Terimakasih" ucap Alana tulus, Ia berterimakasih karena berkat darah yang di donorkan Mahendra, Alendra mampu bertahan hidup.

"Sudah menjadi kewajibanku sebagai seorang Ayah" ujar Mahendra serak sembari menitihkan air mata kembali.

Alana jadi ikut meneteskan air mata, lebih tepatnya adalah air mata kebahagiaan, karena pada akhirnya Mahendra benar-benar mengakui Alendra sebagai darah dagingnya.

"Aku ingin sekali, anak kita memanggilku dengan sebutan Papa. Tapi, bagaimana cara menjelaskannya? semua terlalu rumit, Dia terlanjur mengenal Suami kamu sebagai Ayahnya" kata Mahendra menangis pilu.

One Night Stand IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang