Bab 32 (Positif)

1.7K 82 27
                                    

"Melindungimu adalah tugasku"

***

Pergulatan di ranjang semakin panas, ketika Mahardika hendak merobek dress Alana, tetapi tiba-tiba terdengar suara gebrakan ketika Mahendra mendobrak pintu kamar apartemen itu dan matanya terbelalak, uratnya menegang dengan geraham yang mengeras, Mahendra menggertakan giginya juga mengepal kedua tanganya,
kalut kini amarah menguasai diri Mahendra, Ia pun segera berlari dan menarik bahu Mahardika

Pergulatan di ranjang semakin panas, ketika Mahardika hendak merobek dress Alana, tetapi tiba-tiba terdengar suara gebrakan ketika Mahendra mendobrak pintu kamar apartemen itu dan matanya terbelalak, uratnya menegang dengan geraham yang mengeras, ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bangsat!" Mahendra menghantam wajah Pria itu sekuat tenaga hingga hidungnya memuncratkan darah.

Alana tersenyum dibalik tangis ketika Mahendra datang.

"Berani-beraninya elo nyentuh milik gue!" Mahendra kembali menghajar wajah Mahardika.

"Elo yang bangsat!" Tidak mau kalah, Mahardika pun mengirimkan pukulan tepat ke pelepis Mahendra. "Elo udah rebut Alana dari Gua!" Ucap Mahardika tidak terima.

"Karena elo nggak berguna! Jadi wajar kalau Alana lebih milih gua"

"Nggak berguna?" Marah tidak terima kali ini malah Mahardika yang menyerang Mahendra.

Satu pukulan melayang di rahang Mahendra dan tendangan mendarat di perutnya hingga Pria itu mengaduh dan tersungkur di lantai

Satu pukulan melayang di rahang Mahendra dan tendangan mendarat di perutnya hingga Pria itu mengaduh dan tersungkur di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mahendra..."

Teriakan Alana membuyarkan konsentrasi Mahardika, dengan sigap Mahendra menendang perut Mahardika, gantian kini Dia yang menghajar Mahardika, berada diatas tubuh pria itu, menghajar wajah Mahardika tanpa ampun, mencekik nya dan membangkitkan nya ketika terhuyung sambil berdiri Mahendra menghantam dada Mahardika hingga tubuhnya terpental dan menabrak meja kerja, semua barang yang ada dimeja jatuh berserakan. Tidak hanya sampai disana Mahendra tidak berhenti menghajarnya.

"Gua bakalan bunuh Lo hari ini juga!" Urat-urat keluar dari kepala Mahendra, matanya seakan ingin keluar dan menunjukan kemarahan, lagi Mahardika terhuyung dan jatuh ke lantai, Mahendra kembali memukuli Pria itu hingga tangannya lecet dan berdarah karena gesekan antara kulit ke kulit. Alana tidak ingin Mahendra gelap mata, Ia tidak mau suaminya menodai tangannya dengan membunuh Mahardika. Dengan segera, Alana bangkit.

One Night Stand IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang