29

2.5K 361 6
                                    

Sun, feb 23
Cloudy 25°

-
"

Jun atuh jun" rengek haechan pada sepupunya itu

"apa sih anjir, ogah ya, gak ada temen temenin, gua mau quality time sama pacar gua"

"anjir lah, lupa lu sama gua yang dari kecil maen terus sama lu? anter lah jun, gua bingung milihnya, gak bisa gua milih dress bagus buat cewe"

"minta herin aja kenapasi?! orang kaya tapi otaknya miskin, punya temen ya berdayakan, dikasih diskon ntar sama si herin"

"mana kontaknya, gua gakpunya"

"duh ribet banget lu ah, iya ntar gua line kontaknya"

"daritadi dong sayang" saut haechan sambil mencolek dagu renjun

"renjun?" panggil kaina dari pintu, renjun dan haechan nengok barengan

"iya kai, kenapa?"

"rapat sebentar lagi dimulai, udah siap?"

"ohhh ini kaina kaina tuh, hai kaina! gua haechan" haechan menyodorkan tangannya mengajak berkenalan, untung nya kaina juga sksd, jadi juluran tangan haechan ia sambut

"kaina"

"udah yu kai, biarin aja si buluk ini mah, kamu pake mau salaman sama dia lagi, cuci tanganmu, virus" kaina cuma senyum

"eh anying dikata virus, enak aja lu ya, kemarin aja uring uringan dirumah gua bilang gini coba kai atuh chan bantuin gua bingung harus gimana buat hubungan gua sama kaina kedepannya, sekarang aku dilupain ya mas renjun, jahat sama echan"

kaina mendengar semua perkataan haechan, jujur kaina sedikit bingung maksud haechan apa

"udah gak usah didengerin, halu diamah" renjun bergegas menarik kaina keluar ruangan, jujur renjun sendiri panik ketika haechan secara tidak sengaja berkata seperti itu

bangsat emang, batin renjun

kaina dan renjun berjalan keruang meeting di lantai 3, keadaan hening, renjun dan kaina sibuk dengan pikiran masing masing, sampai dimana renjun mau masuk ruang meeting, kaina menahannya

renjun berbalik, menatap kaina yang seperti bingung namun ingin mengungkapkan sesuatu

"kenapa kai?"

"tadi..yang haechan maksud..gimana ya..?"

"haechan emang suka ngawur, gak usah didengerin"

"kamu gak sembunyiin apa apa dari aku kan?" renjun terdiam sejenak, berpikir apakah ia harus bilang atau tidak

"kita ngobrol tentang ini nanti, sekarang kita masuk dulu, kasian yang lain udah nunggu" renjun mengecup kening kaina sekilas laku bergegas masuk

kaina yang hatinya sedang berperang didalam sana masih enggan untuk masuk, masih berpikir, renjun mau ngomongin apa nanti?
















-

selama meeting, kaina benar benar kehilangan konsentrasinya, lebih banyak bengong dan tidak mencatat apapun

"terakhir dari saya, rekapan semua harus sudah direvisi lalu diberikan pada sekertaris saya besok pagi jam 8, paling lambat jam setengah 9, lewat dari itu kalian print dan rekap bulanan sendiri"

"siap pak" jawab karyawan serentak

satu persatu karyawan keluar, kaina pun membereskan barang barangnya, sampai renjun menginterupsi aktivitasnya

°celcius, huang renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang