Hening anggun disepuh cahaya dan angin surya. Satu-dua koloni debu kosmik derma komet yang bertamu masa silam molek melompat menuju atmosfer, menjelma hujan suar menenangkan.
Ratusan satelit menjalin kasih dengan sekujur permukaan. Gravitasi menjadikan keduanya karib. Saling mencintai dalam keterpisahan jarak.
Bulan di kejauhan meramu ulang paket cahaya yang lahir dari pendar Matahari yang tiada lekang.
Antariksa ranum seperti biasanya, membagi sunyi yang lincah memasuki baju kosmik untuk kemudian melebur bersama sisa Oksigen, bertahta di dalam paru-paru, mendaulat di sekujur tubuh.
Dingin dan gulita yang menghempas badan adalah karib yang sempurna. Geostasioner menjelma ranjang hangat, meneduhkan.
Kabin pesawat luar angkasa kosong. Hanya sunyi yang berdetak di dalamnya. Ranum dan anggun.
Antariksa molek seperti biasanya, membagi selimut lena. Teramat teduh.
XXIII/II/MMXX
YOU ARE READING
Kosmos
PoetryTerpeluk hening dalam antariksa yang sedemikian luas. Megah sunyi dalam jarak satu juta tahun cahaya. Menjemput abadi.
