...
Tak ada yang bisa menangkis rasa cinta yang datang.
( • • 📝 • • )
Pagi yang bersinar seperti biasa. Bahkan bagi Rangga tidak ada yang spesial sama sekali di pagi ini. Terlebih lagi kejadian kemarin membuat semangatnya sedikit menghilang. Lagi-lagi orang terdekat nya itu kembali mengingat kan nya pada kehadiran dia yang ingin secepatnya dilupakan nya.
"Jangan rusak pagi lo dengan hal yang gak penting kaya gini Ngga." Katanya sembari menyemangati dirinya sendiri.
Rangga langsung turun ke bawah untuk menemui Sinta, Richard dan 2 saudara nya.
"Assalamu'alaikum." Ucapnya.
"Wa'alaikumussalam, tumben mas terlambat turun?" Tanya Sinta.
"Biasa ummi, mas Angga merenung sejenak." Jawab Reno.
Rangga tersenyum kemudian mengacak pelan rambut adik laki-laki nya itu. "Sok tau kamu."
"Mas makan di sekolah aja deh ummi. Raihan sebentar lagi sampai."
Sinta mengangguk.
"Enggak bawa mobil lagi mas?" Kini Richard yang bertanya pada pria itu.
Rangga sedikit tertegun dengan pertanyaan Richard tersebut. Namun, secepat mungkin dia mengubah mimik wajah terkejut nya itu, kemudian tersenyum ke arah Richard.
"Lagi malas aja bi."
"Lupain aja, mas sudah memutuskan suatu hal yang baik." Mendengar perkataan Richard itu Rangga tersenyum kemudian mengangguk.
"Angga pergi duluan ya, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Rangga segera keluar dari rumahnya menunggu Raihan tiba. Melirik sejenak ke arah garasi yang terdapat sebuah mobil Jeep hitam miliknya.
"Gue beli mobil itu karena dia, kenangan tentang dia juga ada di mobil itu. Kalau gue mau melupakan, maka gue harus hilangkan semua yang berhubungan dengan dia." Rangga kembali melihat sekilas mobil nya itu.
YOU ARE READING
Hijrah Bersamamu (SELESAI)
Teen Fiction(DI FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Ini tentang sepasang -Hamba Allah- yang masing-masing memiliki kisah kelam dalam hidupnya. Patah hati, luka, trauma, kecewa serta kesedihan saling berlomba-lomba mengisi kehidupan mereka. Perjalanan hidup yang penuh...