Bab 1 Engagement & Disappointment

1.4K 60 2
                                    

Hari ini adalah hari dimana seorang wanita bernama Stefani Agatha akan melangsungkan acara pertunangannya dengan kekasihnya bernama Marshal Elouis Baraq. Pertunangan itu sudah direncanakan sejak beberapa bulan yang lalu, semua rencana itu sudah di susun secara matang oleh keduanya. Stefani baru saja selesai di rias oleh Make Up Artist profesional yang sudah lama ia kenal sebelumnya.

Jam terus berjalan, detik demi detik sudah terlewat. Waktu semakin dekat menuju acara pertunangan itu. Stefani nampak gugup dan gelisah, ini merupakan moment penting baginya. Tapi kegelisahan dan kegugupan itu kini terasa berbeda.

Ia merasakan jika sesuatu hal akan terjadi di acara pertunangannya. Semoga saja bukan hal buruk yang terjadi.

"Oh God. Kau begitu cantik, Stefa." puji Lianne. Sahabat Stefa yang sudah masuk nyelonong sesuka hatinya.

"Benarkah? Apa make up ini cocok untukku?"

"Tentu saja. Itu sangat cocok untukmu. Kau begitu sempurna malam ini, dan aku yakin. Kekasih mu, ah tidak. Calon tunanganmu akan terpesona dengan kesempurnaanmu malam ini." antusias Lianne.

Stefani hanya tersenyum dan pipinya sudah merona mendengar keantusiasan sahabatnya itu. Ah mengenai calon tunangannya itu, kenapa dia sedari tadi tidak memberikan kabar? Apa mungkin dia sedang dalam perjalanan menuju tempat acara pertunangan mereka berlangsung nanti?

Jam sudah menunjukan pukul 19.30 waktu setempat, dan tepat 30 menit lagi acara akan segera berlangsung. Namun, kekasih Stefa belum juga datang bahkan tidak ada kabar sama sekali. Kini Stefa semakin gelisah. Apa mungkin terjadi kemacetan yang parah sehingga membuat kekasih sekaligus calon tunangannya itu datang terlambat?

Ting..

Bunyi notifikasi handphone milik Stefa berbunyi, menandakan ada sebuah pesan yang masuk ke handphone nya. Stefa langsung membuka pesan itu, dan rupanya itu sebuah pesan dari nomor yang tidak ia kenali.

Dengan ragu, ia segera membuka pesan itu. Mata Stefa langsung melotot, melotot sempurna. Ia terkejut dengan isi pesan dari nomor tak dikenalnya itu. Sebuah photo. Photo kekasihnya yang sedang berpelukan dengan seorang wanita.

Stefa mengenal siapa wanita yang ada di dalam photo itu. Seorang model Internasional, yang sudah pasti semua orang mengenal wanita itu. Tak terkecuali dengan Stefa sekalipun.

Jantungnya berdegup sangat kencang, tangannya mulai berkeringat dingin dan gemetar. Tangannya meremas kuat handphone miliknya. Tak lama, sebuah notifikasi lainnya muncul kembali. Pesan dari nomor yang sama.

Kali ini bukan hanya sebuah photo berpelukan lagi, melainkan sebuah photo dimana kekasihnya sedang berciuman dengan panasnya. Jantungnya semakin berdegup kencang, nafasnya mulai berat. Ia tahu, ini semua salah. Siapa yang berani-beraninya mengirim pesan seperti itu ? Ini pasti sebuah lelucon dan sebuah editan.

Ya betul. Ini pasti editan, pasti ada pihak yang tidak menyukai kabar gembira tentang pertunangan ini. Sehingga orang itu nekat untuk melakukan hal licik seperti ini. Ya betul, seperti itulah. Pikir Stefa.

Tak lama lagi, sebuah notifikasi masih dengan nomor yang sama mengirimkan sebuah video. Stefa ragu untuk membuka video itu. Tapi Stefa begitu penasaran. Stefa mengunduh video yang dikirim ke handphone miliknya. Klik. Stefa membuka video itu, dan menontonnya dengan diam. Diruangan itu hanya ada Stefa sendiri.

Betapa terkejutnya Stefa, saat ia sedang menonton video itu. Awalnya di video gambarnya tidak terlalu jelas dan tidak fokus. Cahaya di dalam video itu tidak cukup terang. Tapi di detik berikutnya, semuanya nampak jelas dan sangat terang.

Stefa melihat kekasih sekaligus calon tunangannya itu sedang bercumbu dengan wanita yang ia kenali. Mereka melakukan adegan itu dengan sangat panas, dan seperti sudah biasa. Karena setiap adegan itu terlihat sangat lihai.

Dari ciuman panas, sampai adegan dimana ia melihat sang kekasih dengan wanita di dalam video itu telanjang bulat tanpa satu helai benang yang menempel di tubuh keduanya. Stefa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia tak perlu menonton sampai video itu berakhir.

Ini cukup. Cukup untuk membuktikan bahwa selama ini kekasihnya telah mengkhianatinya. Entah sejak kapan. Tapi Stefa cukup yakin, kalau ini tidak terjadi hanya kali ini saja. Pasti mereka sudah melakukannya berulang kali dengan baik.

Stefa mematikan video itu, handphonenya ia matikan pula agar tidak ada pesan masuk lagi dari siapapun itu. Cukup sudah. Cukup ia merasa hancur di hari spesialnya. Tidak. Seharusnya ini memang hari spesial untuknya, untuk kekasihnya juga.

Entah siapa yang mengirim pesan itu. Tapi Stefa sedikit berterima kasih kepada orang itu. Ia tidak perduli dengan motif orang yang mengirimkan bukti kebejatan kekasihnya di luaran sana. Beruntung karena pertunangan itu belum terjadi.

Ekspresi Stefa langsung berubah. Wajahnya berubah menjadi dingin. Rona kebahagiaan hilanglah sudah. Tidak ada lagi Stefa yang ceria, ramah, hangat, penuh kasih sayang dan mudah bergaul dengan siapapun. Tidak lagi.

Mulai saat ini, Stefa memutuskan untuk menutup akses untuk siapapun. Termasuk itu wanita ataupun pria. Ia lelah, lelah dengan semuanya. Ternyata kebaikkannya selama ini, tidak akan terbalaskan dengan hal baik pula.

Krek..

Pintu terbuka. Sahabat Stefa masuk ke dalam ruangan itu, dan menghampiri Stefa yang sedang duduk dengan wajah... dingin.

Lianne menghampiri Stefa, dan duduk di sampingnya. Lianne menyentuh bahu Stefa dengan lembut. Entah apa yang terjadi dengan sahabatnya itu.

"Stefa, kamu baik-baik saja? 30 menit lagi acara akan segera dimulai. Tapi Marshal belum juga datang, apa dia memberi kabar kepadamu? Keluarganya sudah datang terlebih dahulu, hanya tinggal Marshal saja yang belum hadir."

Stefa mengangkat wajahnya. Masih dingin, raut wajahnya masih dingin.

"Batalkan! Batalkan acara malam ini, dan beritahukan kepada keluarga Marshal untuk menemuiku disini!"

Lianne mengernyitkan dahinya, ia tidak mengerti kenapa sahabatnya ingin membatalkan acara pertunangannya sendiri. Apa terjadi sesuatu? Lianne tidak ingin bertanya panjang lagi, ia yakin bahwa Stefa memiliki alasan yang kuat.

Lianne segera berjalan keluar untuk memberi tahukan kepada seluruh hadirin yang sudah hadir untuk menyaksikan acara pertunangan itu.

***
Ready novel terlaris

Hay, readers ku tersayang 😘
Aku belum bisa update seperti biasa tapi aku usahakan buat update secepatnya 😁

Buat readers yang masih belum order dua buku novelku 👉 MY BASTARD EX-BOYFRIEND & MY LOVE STORY...
Sekarang kalian udah gak perlu nunggu PO dulu, karenaaaaaa dua buku novel di atas udah ready dan kalian bisa order langsung lhooo...

Caranya gimanaaaaa???
Kalian bisa chat langsung ke nomor aku 087772715648 atau kalian bisa langsung chat admin Novelindo Publishing 0818331696 😉😉😉

Kenapa harus beli? Karena versi cetak dan e-book lebih lengkap, ada extra part nya, lebih rapi karena udah masuk editing dulu😘😘😘

Cuuuss buruuuaaann order sekarang juga sebelum stock kehabisaaaaann!!!

My Bastard Ex-Boyfriend (END) - SUDAH TERBIT CETAKWhere stories live. Discover now