Bab 48 Morning Sickness

265 8 0
                                    

Bersyukur Stefa mampu melewati beberapa hari ke belakang dengan lancar, pekerjaan yang lancar, kru, fotografer, bahkan sang produser pun telah bekerja dengan baik. Tak ada kendala selama Stefa melakukan pekerjaannya di lokasi pemotretan itu. Memang kemarin lusa Marshal tiba-tiba datang ke lokasi pemotretan dan membuat semua orang heboh.

Ia memaksa untuk bertemu dengan Stefa dan sedikit membuat keributan dengan para staf karena tak memperbolehkan Marshal untuk masuk ke ruang pemotretan itu. Bahkan pria itu harus sampai menelepon pemilik perusahaan hanya untuk meminta izin agar ia diperbolehkan masuk ke dalam dan bertemu dengan Stefa. Tentu saja untuk menemukan keberadaan Stefa sangatlah mudah bagi Marshal.

Seburuk-buruknya manusia, jika mereka dihadapkan dengan seseorang yang menemaninya cukup lama pasti memiliki ruang tersendiri di dalam hatinya. Begitu pula dengan Marshal yang memiliki ruang khusus untuk Stefa.

Setelah mendapatkan izin dari pemilik perusahaan yang turut menginstruksikan bawahannya agar membiarkan Marshal masuk, pria itu tak mau membuang waktu terlalu lama yang menurutnya begitu berharga. Proses pengambilan gambar akhirnya diberhentikan untuk jeda sekitar setengah jam lebih dan memberikan privasi untuk Marshal dan juga Stefa.

Seluruh kru termasuk produser dan Brianna pun meninggalkan ruangan itu dan menyisakan Marshal dan Stefa saja di dalam. Pria itu meminta Stefa untuk memaafkannya dan meminta Stefa untuk kembali lagi ke sisinya.

Tentu saja itu membuat Stefa tertawa terbahak-bahak mentertawakan Marshal yang menurutnya terlalu brengsek dan bodoh. Bagaimana bisa pria itu meminta Stefa untuk kembali ke sisinya sementara pria itu masih berhubungan dengan wanita lain bahkan sedang mengandung. Bahkan jika saat ini Marshal berstatus lajang alias tak sedang menjalin hubungan dengan wanita lain, jelas sekali Stefa tak akan mau kembali bersamanya. Pria itu berusaha keras untuk meyakinkan Stefa bahwa ia akan mengakhiri hubungannya dengan Deborah.

Untungnya, Stefa tak akan membiarkan hal itu terjadi. Meskipun Stefa tak yakin bahwa bayi yang dikandung Deborah anak Marshal. Tapi sesungguhnya ia tak perduli akan hal itu, ia hanya tak ingin bayi itu lahir tanpa ada sosok ayah yang bertanggung jawab dan memberikan nama belakangnya di nama anak itu. Stefa memang membenci Deborah dan juga Marshal, namun untuk melibatkan bayi tak berdosa bukanlah perbuatan terpuji. Tuhan akan menghukum Stefa jika sampai ia melakukan hal tersebut.

Marshal berniat untuk melakukan tes DNA bayi yang dikandung oleh Deborah dan meyakinkan Stefa kalau bayi itu bukanlah anaknya. Tentu saja Stefa tidak perduli lagi, ia benar-benar tidak perduli. Sekali lagi, ia TIDAK PERDULI. Mau itu anak Marshal dengan Deborah, atau anak Deborah dengan pria lain itu bukanlah urusannya.

Yang jelas di sini hubungan mereka benar-benar sudah berakhir. Tak bisa dipungkiri walau Stefa terkadang merindukan kebersamaannya dengan pria itu, melamunkan masa-masa kebersamaannya dengan pria itu, tetapi untuk kembali bersama bukanlah pilihan yang benar dan harus di pikirkan beribu kali.

Obrolan mereka begitu alot sampai waktu setengah jam pun terasa begitu lama. Brianna begitu khawatir yang telah membiarkan Stefa dan Marshal di dalam ruangan tertutup berduaan saja. Sedikit banyaknya Brianna juga mengetahui tentang masa lalu mereka berdua. Namun tak semua informasi ia dapatkan dari Ken atau dari orang lain.

Ia hanya tahu bahwa mereka berdua pernah menjalin asmara cukup lama dan berakhir tak bahagia. Reputasi Marshal di mata Brianna tentu saja tidak baik. Pria itu sudah beberapa kali membuat keributan pada Stefa di tempat yang berbeda. Jadi tentu saja Brianna cemas membiarkan mereka berdua hanya berduaan saja.

Oke lupakan tentang keributan itu lagi, sekarang kita beralih kembali untuk menceritakan masalah Stefa baru-baru ini. Hanya sisa dua hari lagi Stefa tinggal di Indonesia dan untuk menyelesaikan pekerjaannya itu. Bahkan selama itu pula, Stefa tak pernah bertemu dengan Revaldo sama sekali. Ngomong-ngomong, kemana perginya pria itu?

My Bastard Ex-Boyfriend (END) - SUDAH TERBIT CETAKWhere stories live. Discover now