Chapter 20

1.9K 108 31
                                    

Saat ini Leo dan yang lain sudah berada di ruang tengah villa. Rio dan yang lain juga sudah kembali.

"Gimana bisa Luna hilang gitu aja? " tanya Senja.

"Kita juga gak tau, kita kira awalnya Luna sedang tidur di kamar, tapi waktu aku masuk kedalam Luna gak ada di kamarnya, dan pas kita cari di sekitar villa, dia juga gak ada dimana - mana" jelas Jingga.

"Terus kita harus gimana lagi? " tanya Leo frustasi.

"Kunci siapa itu Mr. Lupin dan dimana dia berada hanya ada pada Luna, dia kan selama mendapatkan penglihatan? Bisa jadi Luna udah tau siapa itu Mr. Lupin, mungkin karena Mr. Lupin tidak mau identitasnya terbongkar dia menculik Luna untuk membungkam Luna" jelas Rio yang sejak tadi bungkam.

"Kenapa kak Rio bisa nyimpulin begitu? " tanya Edelweis.

"Coba kalian bayangin, siapa diantara kita yang punya indera ke-enam? Cuma luna kan? Dan siapa diantara kita yang bisa memiliki lebih banyak petunjuk? Dan itu cuma Luna, mungkin aja Luna tau siapa pelakunya, dan mungkin aja pelakunya itu ada diantara kita semua, dan bisa jadi Luna berfikir mungkin penglihatannya itu salah makannya ia bungkam soal pelaku sebenernya dan itu dijadikan peluang emas untuk sang pelaku membungkam Luna sepenuhnya" jelas Rio panjang kali lebar dan semua yang mendengarkan pun tampak terdiam bergelut dengan pikiran mereka masing - masing.

"Rio benar, kita semua tau sifat Luna yang sebenernya kayak gimana, Luna itu tipikal orang yang mudah ragu, bahkan dulu saat masih kecil ia sempat ragu dengan kemampuannya sendiri" ucap Karel setelah beberapa saat terdiam.

"Lalu kita harus apa? " tanya Senja yang terlihat sangat - sangat frustasi, rambut yang biasanya rapi kini menjadi acak - acakan tidak jelas, dan jangan lupakan waah lelahnya yang terlihat sedikit memprihatinkan yang akan menimbulkan kesan iba untuk orang - orang yang melihat keadaan Senja saat ini.

Mendegar pertanyaan Senja yang seperti itu seketika keadaan menjadi hening kembali. Mereka juga bingung harus melakukan apa? Mereka bingung harus mencari Luna kemana? Disatu sisi mereka belum bisa membawa Alvaro kembali, disisi yang lainnya mereka juga bingung harus berbuat apa untuk mencari Luna. Mereka tidak bisa melapor ke polisi karena belum ada 24 jam Luna menghilang.

Disaat mereka sedang sibuk berpikir, tiba - tiba terdengar bunyi bel. Leo pun langsung berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu. Setelah pintu terbuka, Leo terkejut dengan kedatangan 2 orang pria.

"Kamu? Ngapain kamu disini? Dimana Luna? Pasti kamu kan yang nyulik Luna? Iya kan? Ayo ngaku! " semprot Leo.

"Siapa? " tanya suara dari balik tubuh Leo, Senja.

"Kamu? " tanya Senja yang seperti nya cukup terkejut.

"Boleh saya masuk? " tanya salah satu pria itu yang mereka kenal dengan nama Jaka.

"Ah, iya silakan masuk"

Kedua pria itupun masuk lalu di ikuti oleh Senja dan Leo dibelakangnya dan berjalan ke ruang tengah dimana semua orang sedang berkumpul.

"Maaf jika kedatangan kami malam - malam begini mengganggu kalian semua" ujar salah satu pri itu.

"Sebelumnya kami akan memperkenalkan diri kami secara resmi terlebih dahulu, nama saya Gibran, saya adalah detektif kepolisian yang baru saja ditugaskan beberapa minggu ini untuk menangani kasus Mr. Lupin dan ini rekan saya Nurrohim, beliau adalah petugas kepolisian yang sedang menyamar" ujar Jaka yang memiliki nama asli adalah Gibran.

"Bukannya nama kamu Jaka? " tanya Agata yang membuat Gibran tersenyum simpul ke arah Agata.

"Itu nama samaran saya, karena saya harus menutupi identitas saya yang sebenarnya" jawab Gibran.

Misteri Desa Berdarah ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang