Dengan senyum mengembang Sehun masuk ke kamar suite hotelnya yang ia tinggali selama di London.
Tiba - tiba dadanya berdebar, tercium wangi parfum lain di kamarnya, bukan wangi parfum miliknya atau Suzy. Ini wangi parfum yang sangat dikenalnya. Parfum seseorang yang telah menipu dan meninggalkannya.
Sehun masuk ke kamar dan seketika matanya terbelalak melihat pemandangan diatas ranjang. Terlihat seorang wanita cantik memakai lingerie seksi, berbaring dengan pose menantang.
Sehun mendengus marah. Bagaimana mungkin mantan kekasihnya ada disini? di kamarnya? Ia akan memecat Manager hotel karena sudah membiarkan wanita itu masuk kedalam kamarnya.
"Sehun Sayang, Aku sangat merindukanmu." Ucap Nana dengan suara manja dan seksi. Ia turun dari ranjang dan berjalan gemulai mendekati Sehun.
Sehun mendecih dan langsung membuang muka. Perutnya tiba - tiba mual melihat tingkah Nana. Sungguh, Ia jijik dengan wanita yang satu ini.
"Apa yang membawamu kemari, Nana?." Tanya Sehun marah. Ia berdiri kaku ditengah kamar, menepis kasar saat Nana ingin memeluknya.
Senyum menggoda menghiasi wajah cantik Nana, senyum yang dulu membuatnya bertekuk lutut.
Sehun akui, semakin matang wanita itu membuat Nana semakin mempesona. Lekukan tubuh Nana makin jelas sehingga mampu memikat lelaki manapun yang diinginkannya, dan wanita itu sangat menyadari kelebihannya hingga terang - terangan mengirim undangan lewat bahasa tubuhnya dan sapuan lidah di bibirnya.
"Apa aku tidak bisa menemui kekasih lamaku untuk sekedar melepas rindu? Aku sangat merindukanmu."
Sehun semakin jengkel mendengar rayuan beracun Nana.
*****"Terus terang, wanita itu bukan aku. Aku sengaja berbohong agar kamu bisa memberikan apapun yang aku inginkan, tapi karena sekarang kamu sudah jatuh miskin. Aku ingin kita putus."
Kalimat itu kembali terngiang di telinga Sehun, diikuti perasaan terkhianati dan amarah kepada diri sendiri karena kebodohannya yang mudah lupa mengingat wajah orang-orang yang ia temui tak lebih dari seminggu.
Pikiran Sehun kembali berkelana saat ia dengan polosnya tergila - gila pada wanita itu, wanita yang berpura - pura sebagai Suzy dan membuatnya bertekuk lutut hingga terlalu buta melihat sosok sebenarnya dari wanita itu.
Nana merupakan puteri kepala sekolah 'Eton College' dan satu - satunya wanita yang sering keluar masuk asrama. Sehun sangat senang saat wanita itu mengatakan bahwa ia yang menemani Sehun makan siang selama liburan. Ya, Nana memang sekolah di New York sama seperti Suzy.
Sehun korbankan semuanya untuk Nana, bahkan rela dicoret dari daftar keluarga Oh. Namun, Wanita itu meninggalkannya setelah tahu bahwa ia jatuh miskin dan memilih menikah dengan pria tua kaya.
"Kau tidak rindu padaku, Sayang? Kau tahu, Aku sangat merindukanmu." Ucapan Nana membuat Sehun tersadar dari lamunannya.
Sehun memasang wajah jijik. "Nana, Aku ingatkan kau untuk keluar dari kamarku sekarang juga, atau aku terpaksa memanggil security." Usir Sehun dingin.
"Jangan terlalu sensitif, Sehun. Sesekali mengenang kebersamaan indah kita waktu itu, tidak ada ruginya kan." Goda Nana, wanita itu meraih tangan Sehun dan membawanya ke dadanya yang padat berisi
Sehun menyentak tangannya. Wajahnya merah padam, bukan tergoda atau bernafsu, tapi jijik melihat tingkah murahan wanita itu.
"Aku sama sekali tidak bergairah untuk menyentuhmu, Nana. Satu-satunya wanita yang selalu ingin aku sentuh adalah Suzy Hamilton. Suzy adalah gairahku, dia pemuasku dan satu-satunya pemilikku. Hanya Suzy yang berhak atas diriku! Cintaku hanya untuknya, HANYA DIA!" Ucap Sehun dengan nada tegas.
Nana Terdiam. Entah roh apa yang telah merasukinya, tiba-tiba saja Nana melepas semua pakaiannya tepat di hadapan Sehun.
"Kau sakit, huh?."
"Ya aku sakit! Sakit karenamu! Karena kau mengacuhkanku!" Ucap Nana sambil berjalan mendekat kearah Sehun dan melingkarkan tangannya di leher Sehun.
"Jujur saja kau memiliki tubuh yang indah, tapi aku takkan bisa tergoda. Kau dan wanita-wanita lainnya tidak akan bisa meruntuhkan kesetiaanku. Kesetiaan yang ku janjikan kepada istriku, Suzy Hamilton,"
Nana tersenyum sinis "Sejauh yang aku tahu, pria sepertimu itu tidak cukup hanya satu wanita."
"Katakan itu pada pria lain, bukan padaku. Aku memang pernah bergonta-ganti pasangan, tapi aku tak pernah memakai perasaan. Bagiku, satu wanita saja sudah cukup. Suzy Hamilton adalah satu-satunya wanita dalam hati dan hidupku." Ucap Sehun lalu mendorong tubuh Nana hingga terjatuh ke lantai dan menelpon manager hotel untuk menyuruh security datang ke ruangannya. "Panggil security sekarang kekamarku Atau kau kupecat."
Nana tetap tidak menyerah untuk menggoda Sehun, Sedikit pun Sehun tidak tergoda. Jika saja wanita itu adalah Suzy dengan senang hati Sehun akan mencumbunya.
Tidak lama bel terdengar, Keempat security itu terkejut saat masuk kedalam dan melihat Nana. Siapa pun pasti terkejut melihat wanita dalam keadaan tanpa sehelai benang, hanya tertutupi rambut panjang yang terurai, itu pun tidak tertutup semua. "Sorry, Mr, Oh. Why did you call us?" tanya salah satu Security
"Buang wanita menjijikan itu dari kamarku! Aku sangat muak melihatnya!" perintah Sehun dengan suara menggelegar.
"Ba..baik, Sir!" ucap mereka berbarengan.
Wajah Nana memerah menahan malu, Ia menghentakan kakinya dengan kesal, mengambil pakaiannya di lantai dan melenggang pergi dengan nafas memburu. Sehun menyeringai sinis.

YOU ARE READING
Trillionaire Heart
RomanceSuzy Hamilton gadis cantik pewaris 'Hamilton Group'. Dia memiliki kekasih tampan dan pintar bernama Jin. Mereka sudah menjalin hubungan selama 1 tahun. Namun, Hubungan mereka harus kandas saat Jin dipaksa untuk menikah dengan wanita pilihan kedua or...