"Sayang."
Suzy mengabaikan gedoran Sehun. Mata Suzy fokus menatap layar ponsel miliknya.
"Sayang, buka pintunya please. Aku salah apa?." Tanya Sehun sambil mengetuk pintu kamarnya yang dikunci Suzy.
"No! parfum kamu bikin aku mual. Tidur aja dikamar tamu." Jawab Suzy ketus.
Dahi Sehun berkerut bingung "Loh ini kan parfum favorit kamu, Sayang." Ucapnya heran.
"Iya, tapi aku mual."
"Jadi kamu maunya apa, Sayang?." Tanya Sehun lembut dan Suzy tersenyum senang.
"Jangan pakai parfum."
"Oke, aku turutin." Jawab Sehun dan Senyum Suzy pun kian merekah.
"Sekarang buka pintunya, Sayang."
Suzy langsung berjalan senang kearah pintu kamar dan membuka kuncinya.
"Cepat mandi dan ganti baju." Perintah Suzy sambil menutup hidungnya.
Sehun berjalan kearah kamar mandi dengan bibirnya yang berkomat kamit tak jelas. Tak berapa lama, Ia keluar lagi dari kamar mandi memakai kaos yang sama sekali tidak terkena semprotan parfum. Suzy berjalan kearah Suaminya dan mengendus kaos yang di pakai Sehun.
"Nah, sudah tidak bau lagi. Aku bisa berlama - lama bersamamu." Ucap Suzy sambil menarik tengkuk Sehun dan menempelkan bibirnya ke bibir suaminya itu, Dia membuka bibirnya untuk merasakan bibir Sehun.
Sehun terbelalak, pria itu terkejut untuk beberapa detik, tetapi akhirnya dia membalas ciuman istrinya.
"Sudah." Suzy bergumam puas dengan wajah berserinya, menghapus entah apa itu pada bibirnya. Mengabaikan pandangan tidak percaya Sehun yang dilayangkan pada dirinya.
"Sudah?" Tanya Sehun dengan nada tidak terimanya.
"Sudah..." Ucap Suzy dengan pandangan polos tak berdosanya.
"Apa-apaan itu? Aku bahkan belum sempat menikmatinya!" Pekik Sehun cukup keras pada Suzy. Sungguh Sehun bisa gila jika istrinya terus - terusan seperti ini.
"Apa lagi sekarang?." Tanya Sehun yang melihat wajah lugu Suzy kembali memancarkan aura berbeda seperti menginginkan sesuatu.
"Tidak ada, aku hanya ingin tidur." Suzy menguap, rasanya berat sekali pada bagian matanya.
"Lalu aku bagaimana, Sayang? tidak ada ciuman lagi atau apapun yang menggairahkan lainnya?." Tanya Sehun terkesan vulgar yang langsung mendapatkan pukulan pelan pada dada bidangnya.
Suzy menatap Sehun dengan pandangan polosnya matanya sayu akibat rasa kantuk yang dirasakannya "Aku lelah." Ucapnya menjatuhkan tubuhnya ke kasur king size nya
"Tunggu, Sayang." Ucap Sehun tak percaya. Namun, melihat wajah polos Suzy yang telah nyaman dengan matanya yang tertutup membuat Sehun tersenyum, Kemudian, ia ikut berbaring di samping Suzy. Sehun mengecup kening dan bibir Suzy begitu lembut.
"Tidur yang nyenyak, Sayang." Sehun menaikan selimut tebalnya sampai dada lalu dipeluknya tubuh Suzy dengan erat, Ia menyembunyikan wajahnya di leher istrinya itu.
*****
The Electric Cinema, London.
"Apakah tidak sebaiknya kau meminta izin terlebih dahulu pada Suamimu?." Tanya Shawn dengan risau. Pria itu memandang berkeliling dengan cemas.
"Suamimu lebih mengerikan dari Sean kalo marah." Lisa bergidik ngeri membayangkan kemarahan Sehun yang sangat menyeramkan.
Ya, Mereka sedang berada di The Electric Cinema, salah satu bioskop tercantik di dunia yang berada di London. Suzy memaksa kedua sahabatnya menonton film hollywood yang ingin wanita itu tonton. Meski sibuk, mereka berdua tidak bisa menolak keinginan Suzy Hamilton.
"Ya tuhan, Aku hanya ingin menonton dengan kedua sahabatku. Shawn cepat belikan popcorn nya." Perintah Suzy galak.
"Baiklah, Baiklah. Kalian duduk disini." gerutu Shawn kesal.
"Hei, ini uangnya!." Teriak Suzy.
Shawn membalik badan lalu berteriak, "Tidak perlu. Jika kalian mau aku bisa membelikan pabrik popcorn untuk kalian berdua."
Suzy dan Lisa langsung mencibir mendengar ucapan Shawn. tiba - tiba sesuatu menarik perhatian Suzy, Dari kejauhan ia melihat seorang pria tua itu lagi. Meskipun jaraknya cukup jauh, Suzy yakin pria tua itu juga sedang menatapnya.
"Ada apa?." Tanya Lisa khawatir
Suzy menoleh, lalu menatap pria tua itu lagi. Namun, pria itu sudah menghilang. Suzy mengedarkan pandangan demi mencari sosok misterius itu, tapi ia tidak dapat menemukannya.
"Ada Apa, Zy?." Tanya Shawn dengan cemas sesaat setelah membeli popcorn dan softdrink untuk cemilan ketika menonton film.
"Eh, Tidak." Jawab Suzy buru - buru. Matanya masih berusaha mencari sosok pria tua itu, tapi ia tetap tidak menemukannya. "Ayo kita masuk."

ESTÁS LEYENDO
Trillionaire Heart
RomanceSuzy Hamilton gadis cantik pewaris 'Hamilton Group'. Dia memiliki kekasih tampan dan pintar bernama Jin. Mereka sudah menjalin hubungan selama 1 tahun. Namun, Hubungan mereka harus kandas saat Jin dipaksa untuk menikah dengan wanita pilihan kedua or...