Because of You

351 49 0
                                    

Kabar perpisahan Irene dan Baekhyun berhembus begitu cepat di kalangan murid-murid yang mengidolakan Baekhyun. Tentu saja mereka merasa senang.

Sejak putus dari Baekhyun, Irene berubah menjadi pribadi yang cukup pendiam. Wendy, Jennie, Rose, dan Jisoo sampai bingung bagaimana caranya menghibur Irene.

Sekarang kelas Irene sedang mengikuti pelajaran olahraga, dan seperti biasa itu selalu berdampingan dengan kelas Baekhyun. Tak heran mulai terdengar pekikan histeris dari murid-murid yang sedang menonton pertandingan sepak bola pria itu dilapangan.

Tatapan Irene mendongak saat menyadari seseorang berdiri di hadapannya, itu Baekyung. Pria itu tidak mengganggunya lagi selama ia menjalin hubungan dengan Baekhyun.

"Jangan harap kau bisa masuk ke hidupku lagi," sahut Irene yang seolah tahu dengan jalan pikiran pria itu. Apa dia akan mengganggunya lagi setelah mendengar kabar putus tentang dirinya?

Baekhyun menyeringai kecil, "Justru aku ke sini ingin minta maaf karena besok aku akan pindah ke Australia. Maafkan aku Bae Irene, selama ini aku sudah menyusahkanmu," ungkapnya penuh penyesalan, perlahan Irene mulai tersenyum dan menyambut uluran tangan Baekyung.

"Pesanku jangan terlalu menjadi pihak yang menyedihkan setelah putus darinya, lanjutkan hidupmu. Kau paling cantik kalau sedang tersenyum," ungkap Baekyung yang tersenyum hangat. Irene menghela nafasnya kemudian mengangguk pelan.

Ditengah-tengah aktivitasnya, Irene terhenyak saat kepalanya terkena bola yang out dari lapangan dan itu cukup menyakitkan dan membuat kepalanya pusing.

Jennie segera menghampiri Irene, "Kau baik-baik saja?" tanyanya cemas. Irene mengangguk pelan, lalu di lihatnya Chanyeol buru-buru menghampirinya dan mengusap-usap kepalanya. "Kau baik-baik saja? Kami benar-benar meminta maaf," sesalnya.

"Hati-hati dong!" sahut Wendy sinis.

"Kau yang menendangnya? Setidaknya tanggung jawab, kepala temanku sampai benjol begini," protes Jennie dengan tatapan sengitnya.

"Bukan aku, itu Baekhyun----" ujarnya yang kelepasan dan menggaruk tengkuknya saat suasananya cukup canggung. Irene yang mendengar nama itu langsung menoleh dan mendelik ke arah lapangan, di lihatnya Baekhyun sedang menatap kemari tanpa ekspresi.

Semenjak putus, satu bulan ini Irene dan Baekhyun tidak pernah berbicara satu sama lain selama di klub meski seharusnya Baekhyun memberikan arahan padanya selama latihan sebagai ketua klub kepada ketua tim inti basket perempuan.

"Menyuruh orang lain bertanggung jawab atas kesalahan sendiri itu namanya pengecut!" teriak Irene sambil menunjuk Baekhyun sinis kemudian melengos pergi begitu saja, tapi ia merasakan kepalanya berat dan pandangannya mulai berkunang-kunang.

Irene tidak sadarkan diri setelahnya.

"Mungkin karena terlalu terkejut jadi tekanan darahnya langsung drop, dia tidak apa-apa sebentar lagi juga siuman," jelas Maddie. Baekhyun menghela nafasnya sejenak. Ia dipaksa membawa Irene kemari sebagai pertanggung jawaban..

"Aku dengar kalian putus, benarkah?" tanya Maddie, ia tahu betul Baekhyun sangat mencintai Irene. Pria itu sering memberitahunya segala hal tentang hal yang ia rasakan saat bersama Irene.

"Ayahku sudah menemukan keberadaanku. Aku tidak bisa mengelak lagi kali ini. Kalau aku terus memaksakan kehendakku padanya, yang ada kami akan semakin terluka. Dan aku tidak mau dia terluka," lirih Baekhyun sembari menatap Irene yang masih memejamkan matanya rapat-rapat.

"Tapi, sepertinya keputusan yang kau ambil tidak membuat kalian baik-baik saja. Bukankah lebih baik bahagia sekarang dan terluka di akhir ketimbang terluka sekarang tapi kita tidak tahu apakah akhirnya kita bisa mengulang kebahagiaan yang sama? Lagian kau tidak memberitahunya 'kan?" sahut Maddie menasehati.

Extraordinary You [✔]Where stories live. Discover now