Reception

7K 1K 12
                                    

13.00 WIB

Setelah acara akad tersebut, siangnya mereka mengadakan resepsi. Tentu saja di tempat yang sama. Namun lebih ramai karena tamu undangan yang tidak dapat hadir waktu akad, menyempatkan diri untuk menghadiri resepsi.

Resepsinya bertemakan outdoor. Sederhana namun meriah. Meriah akan makanan. Banyak stand stand makanan, mulai dari yang makanan ringan hingga berat, tradisional dan luarnegeri pun ada. Maklum lah holkay.

Terlihat Donghae tengah menghampiri putranya yang baru datang.

"Dateng juga akhirnya." ucap Donghae pada putranya.

"Iya, Pi. Maap tadi Jeno bingung harus kesini atau nggak. Isinya kan orang tua semua."

"Gapapa, Jen. Mumpung banyak makanan."

"Kulkas kita juga banyak makanan, Pi."

"Iya sih, tapi itukan beda. Lagian disini juga ada Doyoung."

"Oh iya, kak Doyoung mana ya?" tanya Jeno celingukan.

"Paling disana," Donghae menunjuk tempat prasmanan, "Udah kamu kesana aja, Papi mau reunian dulu sama Suju."

"Suju apaan, Pi?"

"Super Junior, geng Papi waktu SMA." kata Donghae dengan bangganya.

Jeno memutar bola matanya, "Terserah Papi, Jeno mau makan dulu."

***


Seperti yang dia bilang sebelumnya, kini Jeno sedang mencicipi berbagai makanan yang disediakan. Daripada disebut prasmanan, ini lebih seperti wisata kuliner pikir Jeno. Saking banyaknya makanan yang dihidangkan.

Sekarang dia sedang ada di stand batagor. Sudah lama sejak terakhir dia makan batagor kira kira ketika dia SD. Dia sekarang tidak biasa makan makanan pinggir jalan. Pangeran mah beda.

Satu suap, dua suap, Jeno sangat menikmati tiap suapan batagor ke mulutnya sampai habis andai saja Renjun itu tidak menepok punggungnya dari belakang dan mengagetkannya.

"wOY JEN! NGAPAIN LO DISINI?"
seru Renjun dengan sangat ngegas sampai Jeno tersedak potongan batagor.

"UHUK UHUK UHUK" Jeno terbatuk batuk dengan sangat tidak elegannya.

"Yah keselek nih bocah. Bentar gua cariin minum."

Renjun mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, mencari minuman. Pandangannya berhenti ke sebelah kirinya. Dia stand minuman, tanpa pikir panjang ia langsung menyambar minuman itu dan memberikannya pada Jeno.

"Nih Jen, minum." Renjun menyodorkan minuman itu pada Jeno.

Jeno menggeleng, "UHUK HUK UHUK UHUK"

"Ya ini diminum Jen! Biar gak seret! Gimanasih?!"

"UHUK HUK UHUK HUK HUK"

Jeno tetap menggeleng padahal makin terbatuk batuk. Hal itu membuat Renjun kesal karena Jeno tidak mau menerima minumannya. Ya gimana Jeno mau nerima orang yang dikasih Renjun itu soda. Makin seret atuh Njun:')

Dalam hati, Jeno berkata Goblok banget si Renjun.

Jeno langsung ngibrit nyari minum- air mineral tentunya. Renjun juga lari ngikutin Jeno.

***

Jeno lega setelah meneguk segelas air. Kini ia beralih menapat Renjun.

"Ngagetin aja sih lo."

Renjun cuma cengengesan.

"Ngapain lo disini?" tanya Jeno.

"Lah tadi gua duluan ya yang nanya, ngapa lu tanya balik?"

"Gue diajakin Papi kondangan."

"Bokap lu kondangan?"

Jeno mengangguk, "Iya, ini nikahan temennya Papi."

"Oh, bokap lu temennya om Ryo?"

"Iya. Eh lo sendiri ngapain disini? Kondangan juga?"

"Kagak."

"Lah terus?"

"Ini kan nikahannya Bunda."

Jeno membelalakkan mata, "Serius? Bunda lo yang nikah sama om Ryo?"

Renjun berdecak, "Iya lah, masa lo gak ngenalin."

"Gue kan jarang liat Bunda lo. Lo juga sih gak ngabar ngabarin kita. Temen macam apa lo?" Jeno memanyunkan mulutnya.

"Ehehehe.. Emang gua gak ngasih tau temen temen gua sih."

"Berarti Haechan sama Jaemin juga gak tau?"

"Engga, lo juga."

Jeno merotasikan bola matanya, "Jadi lo bakal jadi adeknya kak Doyoung dong?"

"Lah? Lu kenal tuh orang?"

"Kenal lah, dia kan udah gue anggep sebagai kakak gue sendiri."

"Bentar... Jadi dia kakak kakak an lo itu?"

"Ho'oh"

.
.
.

"Jen!"

Percakapan Renjun dan Jeno terpotong karena kehadiran Doyoung.

"Lo disini rupanya."

"Iya kak. Ada apa?"

"Yok ikut gue, dicariin om Donghae tuh Jen."

"Oh oke."

Dua orang itu tengah asyik ngobrol sampai tidak menghiraukan esistensi Renjun, alias Renjun dikacangin. Renjun pura pura batuk.

"Ehem."

Doyoung melirik Renjun sekilas, lalu beralih ke Jeno.

"Ayo, Jen."

"Njun, gue duluan ya."

"Iye."

Jeno pergi duluan menyisakan Doyoung dan Renjun.

"Lo juga ikut, dicari Papa." ucap Doyoung lalu pergi menyusul Jeno.

Renjun berdecak, "Yaelah..."

***

to be continued....

Hey hey hey yeoreobun!!!
Aku fast update nih mumpung lagi mood wkwk

Tapi aku gatau bakal update lagi kapan
Mungkin kalau pembaca work ini udah sampai 500 kali ya wkwk

Tapi semoga aja gak yaaa
Thanks for readers and vomment juseyooooo💚

My Annoying Brother ¦ Doyoung and RenjunWhere stories live. Discover now