Daily Life 1

6.8K 906 52
                                    

"Ikat kuat kuat. Kita mau lomba lari, jangan sampai lepas terus keinjek terus nyungsep," ujar Papa pada Renjun yang sedang berjongkok mengikat tali sepatunya.

Renjun terkekeh, "Siap, bos!"

"Lomba lari apa coba? Orang kita cuma mau jogging," sela Bunda yang baru saja keluar dari rumah lalu menutup pintu.

Papa dan Renjun cuma cengengesan. Di Minggu pagi ini, keluarga Kim rencananya mau jogging keliling kompleks. Sudah lama mereka tidak berolahraga. Apalagi Renjun yang mageran ini.

"Doyoung belum turun, Bun?"

"Belum, Pa. Lagi bebersih kamar mungkin. Tapi udah Bunda siapin sarapan roti kok. Jaga jaga kalau kita di tukang buburnya kelamaan."

"Yaudah, tinggal aja."

Kini mereka meninggalkan pekarangan rumah, namun masih berjalan santai ke lapangan kompleks. Sambil sesekali bercakap cakap ringan.

"Doyoung mah rajin ya, dia cowo tapi mau beberes kamarnya sendiri. Jadi sekarang Bunda suruh Renjun ngerapihin kamarnya sendiri, Pa. Biar gak hobi berantakin kamar."

"Iya, Bun, iya," sela Renjun dengan ekspresi datar.

Papa tertawa, "Eh tapi Doyoung bebersihnya cuma seminggu sekali loh."

"Nah! Tuh, Bun," kesal Renjun, apalagi mengingat waktu itu dia pernah diomelin Bunda di depan Doyoung gara gara kamarnya berantakan. Hal itu tentu membuatnya gondok, bagaimana tidak? Ya gengsi lah brou. Sudah dibanding bandingkan dengan Doyoung, dan ternyata Doyoung tidak serajin itu. Apalagi Doyoung sempat menertawakannya.










*Flashback on

"Ini apa coba?" tanya Bunda sambil mengangkat kemeja warna navy.

"Ya kemeja Renjun, Bun," jawab Renjun.

"Katanya hilang?"

"Tapi emang hil—"

"Makanya dicari dulu yang bener," sela Bunda, "Gimana mau ketemu kalau kamar kamu aja berantakan banget. Bunda pusing liatnya. Lain kali kalau naro barang itu pada tempatnya. Belajar yang teratur dong, Njun, kamu udah mahasiswa loh."

Jadi Renjun kehilangan kemeja kesayangannya. Ia merengek pada Bunda untuk membelikannya lagi. Namun hari ini waktu Bunda membereskan kamar Renjun, Bunda menemukan kemeja tersebut dibawah kasur. Yang berakhir Renjun kena omel waktu ingin masuk kamarnya. Renjun heran, setiap kali ada barang hilang giliran dicari Bunda pasti ketemu.

"Iya, Bun."

Tak lama Doyoung datang. Ia hendak ke kamarnya yang memang berseberangan dengan kamar Renjun.

"Bun," Doyoung menyalimi Bunda.

"Lagi bersih bersih, Bun?"

"Iya nih, Doy, kamarnya Renjun nih berantakan banget kalo gak Bunda yang beresin."

Renjun menghela napas.

"Tuh Njun, tiru Bang Doyoung. Dia rajin bersihin kamar sendiri. Gak minta dibersihin Bunda. Waktu Bunda mau bersihin pasti sudah rapih."

"Iya, Bun."

"Kamu nih, iya iya aja tapi gak dikerjain. Besok besok mulai bersihin kamar sendiri pokoknya. Jangan suka berantakin kamar juga."

"Iya, Bun."

"Kalau masih berantakan, Bunda potong uang jajannya."

"Iya, Bundaku sayang."

"Pffttt..." Doyoung hampir tertawa.

"Bun, Doyoung masuk kamar dulu ya."

"Iya, Doy."

My Annoying Brother ¦ Doyoung and RenjunWhere stories live. Discover now