My Annoying Brother ¦ Doyoung and Renjun

Recuitment

Renjun telah rapih dan bersiap berangkat kuliah. Jam ditangannya menunjukkan pukul sembilan pagi yang artinya tiga puluh menit lagi kelas pertamanya hari ini dimulai. Ia bergegas menuruni anak tangga menuju ruang makan.

"Bun," ia menyapa Bundanya yang berada di meja makan, "Sepi amat?"

"Iya, kan udah pada berangkat," jawab sang Bunda sambil menyiapkan sarapan Renjun.

Renjun menarik kursi meja makan lalu duduk, "Bang Doyoung?"

"Udah berangkat tadi pagi."

"Lah tumben?"

"Ada urusan kali," Bunda menyerahkan sarapan ke Renjun, "Emm, kamu berangkat naik ojol aja ya?"

"Iya, Bun. Eh Bun?"

"Hm?"

"Doain Injun ya, hari ini mau seleksi ikut UKM."

"UKM apa?" tanya Bunda penasaran.

"Musik, Bun. Sekalian mau asah bakat."

"Iya. Bunda doain semoga kamu lolos."

"Makasih, Bun," jawab Renjun sambil memberi finger heart.

Bunda terkekeh pelan, "Udah cepetan makannya. Ntar keburu telat loh."

***

Pagi pagi sekali Doyoung telah sampai di Kampus. Ia menuju 'markas'nya. Sampai disana, ia telah disambut beberapa rekannya, termasuk Jaehyun.

Doyoung menjatuhkan tas di sofa, lalu mendudukkan diri. Ia mulai memulai briefing, "Gimana? Semua persiapan udah beres kan?"

"99% udah fix, Doy," jawab salah satu rekannya.

Doyoung mengangguk.

Jaehyun menatap layar ponselnya, "Eh, Doy. Sedikit kendala nih, Kun gabisa dateng, dia sakit katanya. Gimana?"

"Di ganti Mas Taeil, bisa?"

"Lah? Gimana sih lu? Dia kan ngejuri."

"Kalo lo?"

"Gue kan udah di gate 2."

"Lo bukannya ngejuri juga?"

"Kaga. Ntar yang ada cewe cewe pada nervous liat gue."

Doyoung memutar bola matanya jengah, "Yaudah. Biar gue yang handle. Pokoknya pastiin berjalan sesuai rundown. Jangan sampe ngaret."

"Siap, Doy."

***

Ponsel Renjun berdering, ia mendapat panggilan telepon dari Haechan.

"Halo?"

"Gua udah nyampe."

"Iya, bentar gua kesana. Baru selesai kelas."

"Oke. Gue tunggu."

Sambungan telepon terputus.

Renjun menyampirkan tas ke bahunya bersiap untuk menuju ke tempas Haechan. Namun sebelum ia mencapai pintu kelas, pundaknya ditepuk oleh seseorang.