Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
° ° ° ° ° 🐰🐰🐰🐰🐰
"HEH PELAKOR BAJING!"
Orang yang dipanggil tidak menoleh sama sekali.
"WOY ANJIR! DENGER KAGAK LO?!"
Orang itu masih tetap berjalan dengan tenangnya tanpa menoleh kearah belakang.
"Woy setan!" beomgyu yang kesal pun melemparkan buku novel yang ia bawa hingga mengenai punggung orang yang dipanggil sejak tadi. Dan alhasil, orang itu pun menoleh.
"Maksud lo apa ngelempar buku ke gue? Buku jendela ilmu. Maen lempar-lempar aja." orang itu pun memungut buku novel yang dilempar gyu tadi.
"Cih! Sok suci banget lo pelakor choi soobin!" gyu berjalan mendekat, dan sekarang sudah ada di depan mahasiswa yang ia sebut dengan soobin itu.
"Lo ngomong sama gue?"
"Ngerasa? Ngerasa jadi pelakor?"
"Gak. Makanya gue nanya. Siapa tau lo manggil orang yang salah." soobin menyerahkan buku novel itu tepat didepan wajah gyu. Dan gyu ngambil dengan kasar.
"Kasar banget mbak. Dosa!"
"Mana lebih dosa, sama lo yang TUKANG PERUSAK HUBUNGAN ORANG?!" gyu meninggikan nadanya sedikit.
"Lo ngomong apa sih?! Gak jelas banget. Buang waktu tau gak!" soobin baru saja ingin berbalik, tapi ditahan oleh gyu.
"Heh! Tanggung jawab lo! Lo yang bikin kang taehyun mutusin gue! Ya kan?! Ngaku lo!"
"Gak."
"Terus siapa?!"
"Mana gue tau."
"Gue serius!"
"Ya gue juga serius."
"Lo kam yang kemaren makan bareng ama taehyun di cafe depan kampus?!" kini gyu mengutarakan bukti.
"Iya."
"Taehyun jadi suka sama lo! Dan mutusin gue! Anjir!" tatapan gyu emang tajam bukan main.
"Tapi gue gak suka. Taehyun tuh pendek, mana bocah lagi. Ya kali gue melakorin bocil kek dia. Emang sih tajir. Tapi mending gue melakorin buk wonwoo. Kan enak dapet pak mingyu."
